Dear Moms yang Ingin Program Hamil, Ini 4 Fakta Cadangan Ovarium
- U-Report
VIVA – Usia seorang perempuan merupakan parameter paling sederhana yang sekaligus paling penting dalam memprediksi potensi reproduksinya. Semakin muda usia seorang wanita untuk menjalani program kehamilan, seperti bayi tabung misalnya, maka success rate-nya tentu semakin besar.
Pada dasarnya, saat seorang bayi perempuan lahir, ia sudah memiliki sekitar tujuh ratus ribu hingga sejuta sel telur. Jumlah tersebut terus berkurang seiring bertambahnya usia.
Karenanya di usia yang muda, jumlah sel telur yang dimiliki masih lebih banyak, apabila dibandingkan pada wanita yang menjalani program kehamilan berbantu di usia yang lebih lanjut.
Ketika mendapatkan haid pertamanya, cadangan telur ini tinggal empat ratus ribu. Penurunan yang drastis terjadi saat seorang wanita memasuki usia 35-37 tahun.
Apabila sel telur wanita sudah habis, maka ia tidak lagi subur. Kondisi ini umumnya terjadi sekitar usia 40 tahun, diikuti dengan menopause sepuluh tahun kemudian.
Apa itu Cadangan Ovarium?
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Konsultan Fertilitas, Endokrinologi, dan Reproduksi, RS Pondok Indah IVF Centre dan RS Pondok Indah – Pondok Indah, dr. Yassin Yanuar Mohammad, Sp.OG-KFER, M.Sc, mengatakan bahwa cadangan ovarium atau ovarium reserve mengacu pada jumlah dan kualitas sel telur seorang wanita, yang sangat erat kaitannya dengan potensi reproduksi.
Potensi reproduksi adalah kemampuan seorang perempuan untuk dapat menghasilkan setidaknya satu sel telur sehat yang siap dibuahi. Cadangan ovarium yang rendah dapat mengurangi kemungkinan untuk memperoleh keturunan.
Sebaliknya, jumlah cadangan telur yang terlalu tinggi juga dapat menjadi penanda adanya sebuah kondisi gangguan pematangan telur, yang juga dapat menyebabkan gangguan kesuburan.
Berbeda dengan sperma yang dapat diproduksi terus menerus, sel telur wanita hanya diproduksi satu kali seumur hidup.
"Segeralah berkonsultasi dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan fertilitas, endokrinologi, dan reproduksi. Waspada, berkurangnya cadangan telur dapat terjadi tanpa gejala," ujar dokter Yassir, dalam keterangan persnya.
Pemicu Buruknya Cadangan Ovarium
Namun demikian, ada beberapa kondisi di mana wanita di usia reproduksi memiliki cadangan sel telur yang kurang baik (poor ovarium reserve). Beberapa penyebab kondisi cadangan sel telur yang rendah antara lain kebiasaan merokok, memiliki endometriosis, atau memiliki riwayat operasi di indung telur.
Selain itu juga akibat terpapar bahan-bahan toksik kimiawi, tindakan kemoterapi atau terkena paparan radiasi dalam jumlah banyak, autoimun, penyakit infeksi virus HIV, kelainan genetik, serta idiopatik/faktor yang tidak dapat dijelaskan. Lantas, bagaimana dengan faktor nutrisi?
"Tidak ada jenis makanan, vitamin, atau terapi yang dapat menambah cadangan telur. Maka, untuk wanita yang sudah menikah selama setahun, berhubungan intim rutin tanpa menggunakan kontrasepsi namun belum mendapatkan keturunan, atau bagi wanita yang sudah menginjak usia 35 tahun, sebaiknya tidak perlu menunggu setahun," imbuhnya.
Pentingnya Cadangan Ovarium untuk Bayi Tabung
Lebih dalam, salah satu hasil pemeriksaan awal yang cukup penting bagi program bayi tabung adalah menilai cadangan ovarium calon ibu. Cadangan ovarium ini akan menentukan bagaimana potensi reproduksi seorang wanita.
Cadangan ovarium dapat berbeda dari waktu ke waktu sehingga cara yang terbaik untuk mengonfirmasi hasil suatu pemeriksaan adalah dengan melakukan pemeriksaan tambahan.
"Namun, perlu dipahami bahwa metode pengujian cadangan ovarium yang tersedia saat ini hanya dapat menyediakan informasi jumlah sel telur yang tersisa, tetapi tidak dapat memberikan gambaran secara detail mengenai kualitas sel telur," jelasnya.
Metode Menilai Cadangan Ovariun
Ada berbagai metode yang dapat digunakan untuk menilai potensi reproduksi seorang wanita. Berikut ini beberapa tes khusus untuk kedua metode yang umum digunakan di klinik. Pemeriksaan ini meliputi:
Usia kronologis, merupakan parameter yang baik untuk menilai potensi reproduksi
Mengukur kadar Anti Mullerian Hormone (AMH), pengambilan sampel dalam tes hormon ini dilakukan dengan pengambilan sampel darah, di hari kapanpun. Kadar AMH digunakan untuk memperkirakan cadangan ovarium atau menilai usia biologis seorang perempuan.
Penilaian folikel antral basal (FAB), penilaian ini dapat dilakukan melalui pemeriksaan USG transvaginal dengan melihat jumlah folikel (kantong sel telur) yang ada pada ovarium seorang perempuan. Folikel antral basal merupakan folikel yang berukuran 2-9 milimeter.