Dianggap Sehat, Makanan - Minuman Ini Ternyata Biang Kerok Hipertensi

Ilustrasi hipertensi.
Sumber :
  • Pixabay/rawpixel

VIVA – Kasus tekanan darah tinggi atau hipertensi cukup banyak diidap oleh masyarakat, bahkan tak sedikit yang mengintai usia muda. Di Indonesia, berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 didapati bahwa prevalensi hipertensi mencapai angka 34,11 persen pada penduduk usia lebih dari 18 tahun.

Kejar Target Swasembada Gula, PTPN III Dorong Peran Generasi Muda Genjot Sektor Pertanian

Dikutip dari laman UGM, kasus hipertensi global diestimasi sebesar 22 persen dari total populasi dunia. Kementerian Kesehatan RI menemukan sekitar 2/3 dari penderita hipertensi berasal dari negara ekonomi menengah ke bawah. Data WHO menyebutkan bahwa pada tahun 2015 diperkirakan bahwa 1 dari 4 laki-laki dan 1 dari 5 perempuan menderita hipertensi.

Dikutip dari laman Express, Badan Kesehatan Inggris mengatakan bahwa penyebab hipertensi tidak begitu jelas, tetapi ada hal-hal yang dapat meningkatkan risiko tersebut. Perubahan gaya hidup tertentu, misalnya dapat membantu mencegah dan menurunkan tekanan darah tinggi seperti pola makan yang umumnya sehat dan berhenti merokok.

Benarkah Kolesterol Tinggi dan Asam Urat Sebabkan Kanker Pankreas?

"Kita semua tahu bahwa gula menyebabkan obesitas, tetapi juga terlibat dalam tekanan darah tinggi. Ini mengganggu metabolisme Anda, misalnya dengan menyebabkan tubuh Anda memproduksi terlalu banyak insulin dan leptin, mengurangi ekskresi natrium dan air oleh ginjal dan menyebabkan pembuluh darah Anda menyempit," tulis pakar kesehatan.

Makanan 'sehat' yang picu hipertensi

Akselerasi Swasembada Gula, PTPN Group Luncurkan 4 Varietas Tebu Unggul

Ada pun beberapa makanan dan minuman mungkin tampak sehat, tetapi Anda mungkin benar-benar perlu menghentikannya untuk mencegah hipertensi. Misalnya, jus buah mungkin tampak seperti pilihan yang sehat.

Jus Alami Untuk Asam Urat

Photo :
  • U-Report

"Tetapi mungkin mengandung gula sebanyak minuman ringan non-diet," lanjut pakar.

Tak hanya itu, minuman energi kemasan yang digadang-gadang baik untuk kesehatan nyatanya malah memicu risiko hipertensi. Serta beberapa makanan ringan yang disebut mengandung tinggi protein yang sebenarnya sangat tinggi gula.

"Minuman olahraga juga cenderung dikaitkan dengan gaya hidup sehat, tetapi mungkin dikemas dengan gula untuk memberi Anda energi instan. Demikian pula, protein bar mungkin mengandung gula sebanyak permen," menurut situs tersebut.

Badan Kesehatan itu menyarankan bahwa untuk menurunkan tekanan darah tinggi, hindari makanan dan minuman kemasan tersebut. Juga disarankan, mengurangi alkohol, menurunkan berat badan jika berlebih, berolahraga secara teratur, mengurangi kafein dan berhenti merokok.

Ilustrasi berolahraga/olahraga/berkeringat.

Photo :
  • Freepik/drobotdean

"Jika Anda didiagnosis menderita tekanan darah tinggi, dokter Anda mungkin menyarankan untuk mengonsumsi satu atau lebih obat untuk mengendalikannya," tambahnya.

Selain itu, Orang dewasa sehat berusia di atas 40 tahun harus memeriksakan tekanan darah mereka setidaknya sekali setiap lima tahun. Meskipun badan kesehatan mengatakan jika Anda berisiko tinggi terkena tekanan darah tinggi, Anda harus memeriksakan tekanan darah Anda lebih sering.

"Tidak pernah terlalu dini untuk membuat perubahan gaya hidup sehat, seperti berhenti merokok, makan makanan sehat dan berolahraga lebih banyak. Ini adalah cara utama untuk melindungi diri Anda dari tekanan darah tinggi dan komplikasinya."

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya