Peneliti: Kombinasi Vaksin Baru Bisa Hentikan Penyebaran 2 Varian

Ilustrasi vaksin COVID-19
Sumber :
  • Times of India

VIVA – Baru-baru ini para peneliti mengungkap vaksin baru dapat mengatasi semua virus pernafasan termasuk varian COVID-19. Para peneliti mengatakan, kombinasi vaksin baru dapat berarti, virus-virus ini dapat dihilangkan sejak awal, membantu menghentikan penyebaran yang cepat seperti varian Delta dan Beta Covid.

Angka Pneumonia Anak Masih Tinggi, Inilah Jadwal Imunisasi Terbaru dari IDAI untuk Vaksin PCV

Sebagai bagian dari penelitian yang diterbitkan di Nature, peneliti menemukan paparan masa lalu terhadap virus corona lain dapat mempercepat pembersihan COVID-19. Untuk mencegah penyebaran virus di antara populasi, para ahli mengatakan vaksin masa depan harus bertujuan untuk menginduksi respons imun terhadap protein spesifik yang penting untuk tahap awal siklus virus.

Suntikan yang mengaktifkan sel memori kekebalan, yang dikenal sebagai sel T dapat membantu menghilangkan virus di awal karena mereka akan menyerang sel yang terinfeksi dari offset. Perkembangan ini dapat melengkapi vaksin COVID-19 yang saat ini sedang diluncurkan di seluruh Inggris. Ini akan membantu melindungi terhadap virus corona hewan, serta COVID-19 dan flu biasa.

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

Petugas medis perlihatkan dosis vaksin COVID-19 Moderna (Foto ilustrasi).

Photo :
  • Fajar Sodiq/VIVA.

Dilansir dari laman The Sun, para ahli di UCL dan St Bartholomew's menganalisis respons kekebalan petugas kesehatan yang berbasis di London sejak awal gelombang pertama pandemi di Inggris. Alih-alih menghindari infeksi sepenuhnya, sebagian petugas kesehatan tampaknya mengalami infeksi tingkat rendah (abortif) sementara, yang tidak dapat dideteksi dengan tes rutin.

Bio Farma Raih Kontrak Ekspor Vaksin Rp 1,4 Triliun, Erick Thohir Dorong Produksi

Tetapi itu menghasilkan sel T khusus untuk COVID, kompatibel dengan ini, individu yang sama juga memiliki peningkatan penanda darah lain dari infeksi virus.

Penulis senior dari Divisi Infeksi & Kekebalan UCL, Profesor Mala Maini mengatakan penelitian menunjukkan, orang yang secara alami menolak infeksi Sars-CoV-2 yang terdeteksi menghasilkan sel T memori yang menargetkan sel terinfeksi yang mengekspresikan protein replikasi, bagian dari mesin internal virus.

Ilustrasi disinfektan lawan COVID-19

Photo :
  • ist

"Protein ini umum untuk semua virus corona dan tetap 'sangat lestari', sehingga tidak mungkin berubah atau bermutasi. Vaksin yang dapat menginduksi sel T untuk mengenali dan menargetkan sel yang terinfeksi yang mengekspresikan protein ini, penting untuk keberhasilan virus, akan lebih efektif dalam menghilangkan Sars-CoV-2 awal, dan mungkin memiliki manfaat tambahan bahwa mereka juga mengenali virus corona lain yang saat ini menginfeksi manusia atau yang bisa di masa depan," kata Profesor Mala Maini.

Mala menjelaskan, sel T yang mengenali mesin replikasi virus akan memberikan lapisan perlindungan tambahan yang diberikan oleh kekebalan yang berfokus pada lonjakan yang dihasilkan oleh vaksin saat ini yang sudah sangat manjur.

Hentikan di jalurnya

Ilustrasi obat COVID-19.

Photo :
  • Health Europa

Mala mengungkap vaksin aksi ganda ini akan memberikan lebih banyak fleksibilitas terhadap mutasi, dan karena sel T dapat bertahan sangat lama, juga dapat memberikan kekebalan yang bertahan lebih lama.

"Dengan memperluas sel T yang sudah ada sebelumnya, vaksin semacam itu dapat membantu menghentikan virus di jalurnya pada tahap yang sangat awal," kata dia.

Untuk diketahui, penelitian ini didanai oleh National Institute for Health Research dan UK Research and Innovation's UK Coronavirus Immunology Consortium dan penulis utama, Dr Leo Swadling, dari UCL Division of Infection & Immunity mengatakan penelitian ini menjelaskan bagaimana orang terinfeksi.

"Petugas kesehatan yang mampu mengendalikan virus sebelum terdeteksi lebih mungkin memiliki sel T yang mengenali mesin internal sebelum dimulainya pandemi. Paparan flu biasa sebelumnya mungkin telah memberi orang-orang ini langkah awal melawan virus, memberi keseimbangan yang mendukung sistem kekebalan mereka menghilangkan virus sebelum bisa mulai bereplikasi," kata Mala.

Untuk diketahui, hingga saat ini virus COVID-19 masih ada di sekitar kita termasuk di Indonesia. Maka dari itu penting bagi masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan, dengan menerapkan 5M (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas). Dengan menerapkan protokol kesehatan diharapkan masyarakat dapat melindungi diri dan orang lain dari paparan COVID-19. Selain itu, pemerintah saat ini juga telah menjalankan vaksinasi COVID-19.

Program vaksinasi juga menjadi salah satu langkah yang dilakukan pemerintah Indonesia. Vaksinasi COVID-19 dilakukan agar terbentuk herd immunity (kekebalan kelompok) secara cepat.

Dengan herd immunity diharapkan bisa melindungi masyarakat dari kesakitan dan kematian akibat COVID-19. Herd Immunity bisa dicapai melalui dua cara yakni secara alami dan buatan. Herd immunity yang dibentuk secara alami terjadi ketika kita menjadi kebal terhadap penyakit tertentu setelah tertular.

Hal ini memicu sistem kekebalan tubuh untuk membuat antibodi terhadap kuman yang menyebabkan infeksi di dalam diri kita. Pasalnya, antibodi seperti pengawal khusus yang hanya mengenali kuman tertentu. Jika kita kembali terinfeksi, antibodi yang menangani kuman sebelumnya bisa menyerang penyebab infeksi tersebut sebelum menyebar dan membuat kita jatuh sakit.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya