Awas, Makan Kerupuk Picu Gagal Ginjal hingga Kanker

Kerupuk.
Sumber :
  • bisnisukm

VIVA – Tak lengkap rasanya makan dengan tanpa adanya nasi panas dan kerupuk yang renyah bagi masyarakat Indonesia. Bahkan, sebagian masyarakat kerap nyemil dengan kerupuk di sela-sela waktu makan. Namun rupanya ada bahaya yang mengintai.

Dokter Spesialis Gizi Klinis, Dr. Verawati Sudarma M.Gizi. SpGK., dalam program acara Hidup Sehat Plus tvOne, menuturkan bahwa kerupuk seharusnya mengandung bahan-bahan yang telah disetujui Badan POM RI.

Termasuk juga dengan kadar atau batasan bahan-bahan yang dipakai agar tak membahayakan tubuh. Sebab, kandungan yang berlebih di kerupuk bisa memicu masalah kesehatan.

"Fakta. Jika penggunaan penyedap atau pengawet berlebih, ada efek samping menyebabkan kanker," ujarnya, Rabu 10 November 2021.

Dengan bahan pengawet dan penyedap berlebih, kerupuk yang seharusnya aman dikonsumsi menjadi memberi dampak negatif. Bukan hanya kanker, asupan kerupuk berlebih pun bisa membahayakan organ tubuh lain.

Ilustrasi kerupuk.

Photo :
  • U-Report

"Gangguan pada tubuh terutama pada ginjal dan hati. Apabila kebanyakan timbulkan gagal ginjal," terangnya.

Selain itu, dokter Verawati menyebutkan bahwa mengonsumsi kerupuk sama halnya dengan menambah kalori di dalam makanan. Apalagi jika kerupuk dikonsumsi bersamaan dengan makanan tinggi kalori yang tentu bisa menambah berat badan dan lama-kelamaan menjadi obesitas.

"Disertai makana tinggi kalori misal nasi uduk nasi goreng, gado-gado. Bahan pokok itu sudah ada kalori. Ditambah 100 gram kalori daei kerupuk bisa mebambah berat badan," jelasnya.

Sesuai Arahan Megawati, PDIP Dorong Riset dan Aplikasi Tanaman Herbal untuk Pengobatan Kanker

Untuk itu, dokter Verawati menyarankan agar memilih kerupuk dengan sedikit warna saat membelinya di pasar. Karena semakin banyak warna, makin banyak pula zat kimia di dalamnya.

"Pilih juga kerupuk dalam kondisi tertutup plastik agar menjaga kebersihan. Baiknya diolah dengan goreng sendiri sehingga minyak lebih sehat. Ada juga beberapa kerupuk yang bisa diolah dalam microwave," pesannya.

Tantangan Terbesar Penanganan Kanker di Indonesia, Ternyata Berasal dari Masyarakat Sendiri

"Ingat, meski sudah diolah sendiri tetap batasi konsumsi kerupuk agar tak menambah kalori di tubuh," ucapnya.

Penting! Ini Cara Sederhana Deteksi Dini Kanker Payudara
Menkes Budi

Teknologi Baru di Mandaya Royal Hospital, Mengurangi Beban Pasien Kanker

Dengan kombinasi teknologi mutakhir, dukungan pemerintah, dan kolaborasi lintas sektor, masa depan pengobatan kanker di Indonesia semakin menjanjikan, memberikan harapan.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024