Penelitian: Vaksin Flu Cegah Beberapa Gejala Parah COVID-19
- vstory
VIVA – Pandemi COVID-19 di dunia saat ini masih belum berakhir. Sejumlah negara bahkan dilaporkan tengah menghadapi gelombang ketiga COVID-19. Di sisi lain, banyak negara juga saat ini sedang mengejar target vaksinasi COVID-19 untuk warganya.
Vaksinasi COVID-19 dilakukan agar terbentuk herd immunity (kekebalan kelompok) secara cepat. Dengan herd immunity diharapkan bisa melindungi masyarakat dari kesakitan dan kematian akibat COVID-19.
Namun tidak hanya vaksin COVID-19 saja. Vaksin flu juga dinilai penting dengan vaksinasi COVID saat ini. Hal ini diungkapkan oleh para ahli yang menyatakan perlunya vaksinasi flu.
Dengan meningkatnya masuknya flu-COVID, dan keparahan infeksi yang nyata, semakin penting untuk menjaga kesehatan, dan mendapatkan vaksinasi sekaligus, karena flu dan COVID dapat berubah menjadi penyakit pernapasan yang parah.
Terlepas dari kenyataan bahwa vaksin flu dan COVID-19 bekerja melawan virus yang berbeda, namun tindakan pencegahan yang tepat dapat bekerja dalam mengurangi risiko penyakit lain juga.
Sama seperti tindakan ketat COVID-19 yang membantu meminimalkan risiko flu tahun lalu, ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa mendapatkan vaksin flu tepat waktu sebenarnya dapat membantu mencegah keparahan gejala COVID tertentu, dan membantu pemulihan.
Berdasarkan studi terbaru, yang telah diterbitkan dalam jurnal medis PLOS terhadap lebih dari 37.000 pasien memeriksa parameter kesehatan dan risiko rawat inap pasien yang telah dites positif COVID, berminggu-minggu atau berbulan-bulan setelah mendapatkan suntikan flu.
Di antara kelompok pasien, diamati bahwa vaksin flu tidak hanya efektif secara signifikan, tetapi juga mampu mengurangi risiko parah dengan COVID-19 hingga 120 hari setelah vaksinasi.
Secara khusus, selain mencegah risiko rawat inap bagi sebagian orang, mendapatkan vaksin flu dapat menjinakkan risiko komplikasi COVID seperti sepsis, trombosis vena dalam, dan waktu yang dihabiskan di rumah sakit pada pasien COVID-19, seperti dikutip dari laman Times of India.
Meskipun penting untuk diingat bahwa mendapatkan vaksin flu mungkin tidak sepenuhnya mengurangi atau mengurangi semua risiko COVID-19, ada orang yang masih belum mendapatkan perlindungan yang memadai dari suntikan vaksin COVID-19, dan mungkin masih berisiko parah karena penyakit penyerta.
Karena suntikan booster masih dibicarakan, dan perlahan ditemukan bahwa kekebalan yang didorong oleh vaksin terhadap COVID dapat berumur pendek, suntikan vaksin flu dapat secara khusus membantu mereka yang berisiko, orang lanjut usia dan menghadapi paparan flu dan virus COVID yang lebih tinggi.
Terlepas dari kenyataan bahwa musim flu sedang berubah menjadi lebih buruk dan menyebabkan infeksi dengan intensitas yang parah kali ini, mendapatkan suntikan flu juga diperlukan sekarang karena ada risiko besar COVID dan flu dalam beberapa minggu mendatang, ketika musim dingin.
Musim selanjutnya dapat berubah menjadi masalah karena gelombang COVID ketiga juga diperkirakan terjadi pada waktu yang sama.
Menurut dokter mendapatkan suntikan vaksin flu juga akan membantu, karena akan membantu mengurangi risiko koinfeksi, yaitu kemungkinan tertular COVID dan flu secara bersamaan.
Dengan meningkatnya kesadaran tentang vaksinasi flu, sangat penting bagi setiap individu untuk mendapatkan suntikan dan menjaga kesehatan. Sementara vaksin tersedia dalam bentuk yang ditingkatkan setiap tahun, waktu terbaik untuk divaksinasi adalah sekarang, sekitar puncak musim flu.
Untuk diketahui, hingga saat ini virus COVID-19 masih ada di sekitar kita termasuk di Indonesia. Maka dari itu penting bagi masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan, dengan menerapkan 5M (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas).
Dengan menerapkan protokol kesehatan diharapkan masyarakat dapat melindungi diri dan orang lain dari paparan COVID-19. Selain itu, pemerintah saat ini juga telah menjalankan vaksinasi COVID-19.
Program vaksinasi juga menjadi salah satu langkah yang dilakukan pemerintah Indonesia. Vaksinasi COVID-19 dilakukan agar terbentuk herd immunity (kekebalan kelompok) secara cepat.
Dengan herd immunity diharapkan bisa melindungi masyarakat dari kesakitan dan kematian akibat COVID-19. Herd Immunity sendiri bisa dicapai melalui dua cara yakni secara alami dan buatan. Herd immunity yang dibentuk secara alami terjadi ketika kita menjadi kebal terhadap penyakit tertentu setelah tertular.
Hal ini memicu sistem kekebalan tubuh untuk membuat antibodi terhadap kuman yang menyebabkan infeksi di dalam diri kita. Pasalnya, antibodi seperti pengawal khusus yang hanya mengenali kuman tertentu.
Jika kita kembali terinfeksi, antibodi yang menangani kuman sebelumnya bisa menyerang penyebab infeksi tersebut sebelum menyebar dan membuat kita jatuh sakit.