Tanya Dokter: Bagaimana Solusi Mengatasi Masalah Kesuburan?
- www.pixabay.com/geralt
VIVA – Menstruasi atau haid pada perempuan menjadi salah satu cara untuk menakar kesehatan tubuh secara keseluruhan. Tak terkecuali untuk menilai adanya masalah kesuburan yang memicu infertilitas atau mandul. Bagaimana penjelasannya?
Dijelaskan Dokter Spesialis Kandungan, dr. Probo Mangostomo SpOG, dalam kanal Youtube VDVC Health, infertilitas merupakan kondisi di mana pasangan suami istri tak bisa mendapatkan keturunan dalam waktu satu tahun pernikahan. Di dalam durasi setahun pernikahan itu, dengan frekuensi senggama yang rutin dan tanpa alat kontrasepsi tetap membuat pasangan sulit punya anak.
"Dalam waktu satu tahun ini mereka mempunyai frekuensi berhubungan yang normal 2-3 kali seminggu tanpa ada penggunaan kontrasepsi. Dari rentang waktu itu patokannya di 1 tahun," jelasnya.
Ada pun infertilitas dibagi dua jenis yakni primer dan sekunder. Pada primer terjadi kesulitan punya anak sejak awal menikah. Sementara pada sekunder, pasangan sudah memiliki anak dan sulit untuk hamil lagi.
"Tunggu dulu setahun. Karena nggak semua pernikahan itu langsung dianugerahi anak. Ada yang sebulan, 2 bulan, 6 bulan," imbuhnya.
Haid Jadi Salah Satu Tanda Mandul
Akan tetapi, apabila sudah setahun pernikahan dan belum juga dikaruniai anak maka perlu waspada adanya masalah kesuburan atau bahkan kemandulan. Untuk itu, pasangan yang sudah menikah dan belum memiliki keturunan meski sudah senggama rutin selama setahun, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter.
"Salah satunya yang paling gampang dilihat dari pola haid. Bagaimana siklus haid, keluhan disertai saat haid itu sedikit banyak bisa gambarkan tingkat kesuburannya. Tapi banyak juga yang mungkin haid tidak bermasalah tapi ada keadaan dimana terdapat penyumbatan pada saluran reproduksinya. Hal-hal itu harus pemeriksaan pada organ tertentu," imbuhnya.
Kapan Perlu Waspada Pada Siklus Haid?
Dijelaskan dokter Probo, siklus haid memang berbeda pada tiap perempuan. Namun pada dasarnya, di usia yang masih muda cenderung tak memiliki siklus yang rutin. Misalnya saja, remaja usia 15 tahun masih mengalami siklus menstruasi tiap sekali selama dua bulan atau dalam durasi singkat.
"Kalau sudan usia sekitar 20 tahun ke atas ada gangguan pola haid, memang periksakan dulu tapi juga tidak menjamin adanya infertilitas," bebernya.
Gejala Mandul pada Pria
Lain lagi dengan pria, yang ternyata lebih sulit untuk menilai kesuburannya hanya dari tampilan semata. Menurutnya, pria perlu dinilai kualitas kesuburan melalui analisa sperma sehingga dapat terlihat kualitas dan kuantitasnya.
"Fisikly nggak keliatan. Jadi patokan juga lifestyle, misal kebiasaan merokok, minum alkohol akan pengaruhi sperma," imbuhnya.
Selain faktor tersebut, dokter Probo menepis adanya gangguan kesuburan akibat genetik. Sudah jelas bahwa gangguan kesuburan dipengaruhi oleh kadar hormon atau penyakit degeneratif, dan bukan karena riwayat keluarga.
Penanganan Infertilitas
Solusinya memang cukup beragam, dimulai dari pola hidup baik, inseminasi buatan, hingga bagi tabung. Solusi kemandulan ini tergantung dengan permasalahan yang dialami oleh tiap pasangan.
"Dari kondisinya ditemukan, baru cari metode yang cocok. Mulai dari hal yang paling simpel sampai yang komples seperti bayi tabung. Inseminasi juga bisa dilakukan. Untuk tingkat keberhasilannya tidak ada yang 100 persen tergantung kondisi masing-masing tapi cukup tinggi," pungkasnya.