Penjelasan Lengkap Penyakit Kanker Prostat yang Diderita SBY

Ilustrasi kanker prostat.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Beberapa waktu lalu Presiden keenam Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dikabarkan menderita kanker prostat. Kondisi kesehatan SBY itu disampaikan langsung oleh Staf Pribadi SBY Ossy Dermawan.

Kanker prostat bisa dikatakan merupakan kanker yang hanya diidap laki-laki. Sebab, prostat adalah kelenjar yang hanya ada pada laki-laki.

Dijelaskan oleh dr. Firtantyo Adi Syahputra, SpU, prostat terletak di bawah kandung kemih dan dilalui oleh saluran kemih pria. Besarnya sekitar 15-20 CC dan ukurannya sebesar kacang walnut.

"Fungsinya sebagai salah satu pabrik yang memproduksi komponen air mani seorang pria. Prostat memproduksi komponen air mani 20-30 persen," ujarnya dalam video di kanal Youtube VDVC Health.

Ilustrasi penderita kanker prostat.

Photo :
  • U-Report

Ada beberapa gangguan yang umumnya terjadi pada prostat, yaitu infeksi atau radang prostat (prostatitis), pembesaran prostat jinak, dan kanker prostat.

"Kanker prostat merupakan keganasan pada prostat. Penyebabnya tidak ada yang tahu atau masih diperdebatkan," jelas dokter Firtantyo.

Dia melanjutkan, kanker prostat memiliki mekanisme di mana terjadi kerusakan DNA. Akibat kerusakan DNA tersebut, prostat tumbuh tidak terkendali dan menimbulkan banyak gejala.

SBY Bertemu Prabowo Subianto di Kertanegara, Bahas Menteri untuk Demokrat di Kabinet?

Faktor risiko pemicu kanker prostat

Ada banyak faktor risiko yang bisa memicu kanker prostat. Faktor risiko itu di antaranya makan makanan yang tinggi lemak, produk susu, yang menyebabkan kerusakan DNA sehingga prostat tumbuh lebih cepat. Faktor risiko lain adalah merokok, paparan zat kimi yang memicu pertumbuhan abnormal pada prostat sehingga menjadi kanker.

SBY Temui Prabowo di Kertanegara, Bahas Apa?

Selain itu, riwayat prostatitis atau radang prostat sebelumnya, yang kronik atau terjadi berulang, memicu pertumbuhan prostat lebih cepat.

Dari sebuah penelitian yang dilakukan pada kelompok orang usia di atas 40-50 tahun yang mengalami masalah prostat, diketahui bahwa saat usia muda mereka memiliki gaya hidup kurang baik. Yakni, kurang berolahraga atau jarang beraktivitas fisik, makan makanan junk food atau tinggi lemak, dan goreng-gorengan yang banyak menggunakan minyak.

10 Tahun Oposisi, SBY Singgung Ada Pihak Tak Ingin Demokrat Berada di Pemerintahan

Semua jenis gangguan pada prostat, kata dr. Firtantyo, umumnya memiliki gejala yang mirip. Misalnya, prostatitis yang sering menyerang usia dewasa muda sekitar 30 tahun di mana gejalanya berupa gangguan baik sulit buang air kecil atau terlalu sering buang air kecil.

Pemeriksaan kanker prostat.

Photo :
  • U-Report

"Gangguan urine tersumbat yaitu ketika buang air kecil sulit, tersendat atau tidak lancar, keluhannya biasanya putus-putus kecingnya, kadang ada pasien yang sudah di toilet tidak langsung keluar, nunggu sedikit lebih lama," katanya.

Keluhan kedua adalah terlalu sering buang air atau frekuensi kencingnya banyak, merasa tidak tuntas atau ada sisa.

"Sering bangun di malam hari atau disebut nokturia, sering terbangun karena ada rasa pengen kencing yang tidak tertahankan sampai bangun berapa kali," tambahnya.

Gejala lain yang sering temui juga adalah air kencing yang bercampur darah atau keruh. Atau, saat ejakulasi pria mengeluarkan darah, nyeri saat ejakulasi.

Usia berapa kanker prostat bisa menyerang pria?

Sayangnya, lanjut dr. Firtantyo, banyak dari gejala gangguan prostat yang tidak terdeteksi. Terlebih, jika pasien juga menderita diabetes di mana frekuensi buang kecilnya banyak.

"Pasien yang menderita prostat bersamaan diabetes jadi lebih berat gejalanya. Pasien terganggu tidurnya, frekuensi buang air kecil sering, saat buang air kecil susah butuh usaha lebih," terangnya.

Dokter Firtantyo juga menjelaskan bahwa prostatitis umumnya diderita pada rentang usia 30-50 tahun. Sementara kanker prostat di usia yang lebih tua yakni di atas 60 tahun.

Namun, masalah prostat sudah mulai menyerang ketika pria memasuki usia 30 di mana laki-laki sudah memproduksi hormon testoteron atau androgen.

"Sejak lahir laki-laki semua ada prostat, tapi masih kecil dan tidak memiliki aktivitas atau inaktif. Seiring pertambahan usia, laki-laki memproduksi hormon testoteron atau androgen, prostat mulai membesar, saat itu mulai muncul keluhan," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya