Efek Operasi Angkat Rahim, Gairah Seks Menurun?
- Freepik/jcomp
VIVA – Belum lama ini, Melanie Subono diketahui menjalani operasi pengangkatan rahim. Pasca pengangkatan rahim itu, Melanie Subono  harus menerima kenyataan pahit bahwa dia tidak bisa memiliki keturunan lagi.
"Kemarin begitu benar-benar diambil terus kemarin siang di USG ulang walaupun sering dengar kemungkinan itu gue cukup Syok lihat isi perut, Rahim enggak ada disitu jadi kondisinya udah enggak ada," kata Melanie Subono seperti dikutip dari tayangan YouTube.
Melanie mengaku meski sudah sempat divonis dokter beberapa tahun belakangan, dia tidak bisa memiliki keturunan. Namun pasca operasi beberapa waktu lalu dan mengetahui rahimnya diangkat membuatnya belum bisa menerima kenyataan itu.
"Jadi gue agak-agak untuk satu hal itu gue belum segitu terima dan segitu ready-nya sih jadi gue gak nangis karena operasinya kayak selama ini lo dikasih tahu tapi sekarang baru di-confirm. Nah, 'lu sudah bukan perempuan, lu sudah enggak bisa punya anak, itu berproses di kepala gue," kata Melanie.
Selain kesulitan untuk mendapatkan keturunan, operasi pengangkatan rahim atau yang disebut sebagai histerektomi diketahui juga menimbulkan berbagai efek samping ringan lainnya. Bahkan tidak sedikit dari perempuan yang bertanya-tanya, apakah prosedur ini akan memengaruhi kehidupan seks mereka bersama pasangan. Lantas, seperti apa sebenarnya perubahan gairah seks setelah angkat rahim?
Dilansir dari laman mad-mash.ru, menurut  Spesialis Kandungan dan Ginekolog dr Dana B Jacoby, ketakutan berhubungan seks setelah pengangkatan rahim sangat umum terjadi. Hanya saja, efek perubahan gairah seks setelah pengangkatan rahim akan tergantung pada jenis histerektomi yang dilakukan.
Pengangkatan rahim sebenarnya tidak mengganggu fungsi seksual karena hubungan seksual tidak berhubungan dengan rahim. Hubungan seksual terjadi di dalam vagina, yang tidak banyak dipengaruhi oleh pengangkatan rahim, sehingga tidak menimbulkan konsekuensi yang merugikan dalam kaitannya dengan fungsi seksual. Namun, lain halnya jika indung telur juga diangkat, apalagi jika keduanya.
Jika Anda menjalani histerektomi total (pengangkatan ovarium dan rahim), prosedur ini kemungkinan besar akan mengubah hasrat seksual Anda. Sebab, ovarium bertanggung jawab untuk memproduksi testosteron dan estrogen yang penting dalam berhubungan dan berhubungan dengan gairah seksual. Penurunan kadar estrogen menyebabkan kekeringan pada vagina dan jaringan tipis pada vagina yang membuat seks terasa menyakitkan. Rasa sakit tidak hanya akan dialami oleh Anda, tetapi juga oleh pasangan Anda.
Namun, menurut Dr Sarah Choi seorang Laparoscopic Gynecology and Specialist dari Sydney Women's Endosurgery Centre (SWEC), seorang wanita yang rahimnya telah diangkat masih bisa mempertahankan aktivitas seksualnya seperti biasa.
Berapa lama Anda harus menunggu untuk bisa berhubungan seks setelah histerektomi?
Dilansir dari laman NHS, disarankan untuk tidak berhubungan seks selama sekitar 4 sampai 6 minggu setelah menjalani histerektomi. Ini akan memberikan waktu untuk bekas luka sembuh dan keputihan atau pendarahan berhenti.
Jika Anda tidak merasa siap untuk berhubungan seks setelah 6 minggu, jangan khawatir, wanita yang berbeda merasa siap pada waktu yang berbeda. Ada banyak jenis histerektomi, yang akan memengaruhi cara melakukannya dan apa yang diangkat. Histerektomi total adalah pengangkatan rahim dan leher rahim. Jika serviks tetap utuh, ini adalah histerektomi subtotal. Terkadang ovarium atau saluran tuba juga diangkat. Organ mana yang diangkat akan tergantung pada keadaan pribadi Anda dan alasan Anda menjalani histerektomi.
Tips untuk menjaga gairah seks setelah operasi pengangkatan rahim
Alasan yang membuat Anda malas berhubungan seks setelah pengangkatan rahim hanya bisa dijawab sendiri. Hal ini tentunya membutuhkan komunikasi yang baik dan terbuka.
Berhubungan seks setelah pengangkatan rahim kemungkinan besar akan membuat gairah seks menurun, sehingga Anda mungkin tidak terlalu bersemangat bercinta dengan pasangan. Namun untuk tetap bisa menjaga keintiman rumah tangga, meski tidak selalu mudah dilakukan, Anda dan pasangan harus rutin berkomunikasi secara terbuka. Anda juga bisa meminta bantuan konselor rumah tangga untuk mengevaluasi masalah seksual Anda.
Kebanyakan ginekolog menyarankan Anda kembali berhubungan seks setelah enam sampai delapan minggu setelah operasi, ketika bagian atas vagina telah sembuh total. Anda juga disarankan untuk menjalani pemeriksaan untuk mendapatkan lampu hijau dari dokter kandungan Anda. Sambil menunggu, masih ada cara lain untuk mengekspresikan hasrat seksual Anda, termasuk foreplay stimulasi tangan, pelukan, ciuman, dan pijatan.
Selain itu, berhubungan seks setelah mengangkat rahim juga akan membawa berbagai efek lainnya, seperti berhentinya menstruasi dan minimnya kesempatan (bahkan bisa dibilang nol) untuk kehamilan yang tidak direncanakan.