SBY Idap Kanker Prostat, Banyak Pria Tak Tahu Gejala Penyakit Ini

Ilustrasi sel kanker.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Kabar kurang baik datang dari Presiden Republik Indonesia ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) didagnosis mengidap kanker prostat. Hal itu diungkapkan oleh staf pribadi SBY, Ossy Dermawan.

Terpopuler: 10 Buah Bantu Turunkan Berat Badan hingga Cegah Kanker dengan Pijat Payudara, Bagaimana Caranya?

"Adalah benar Bapak SBY dalam waktu dekat akan melakukan medical check-up dan treatment di luar negeri. Sesuai dengan diagnosa dari Tim Dokter, Bapak SBY mengalami kanker prostat (prostate cancer)," kata Ossy dalam keterangannya, Selasa, 2 November 2021.

Kanker prostat

Jokowi dan SBY Absen Hadir di Kampanye Akbar RK-Suswono

Ilustrasi sel kanker.

Photo :
  • U-Report

Kanker prostat sendiri merupakan kanker pada pria yang berkembang di dalam kelenjar prostat. Umumnya, kanker ini ditandai dengan gangguan buang air kecil. Diketahui pula bahwa sebagian besar penderita kanker prostat berusia di atas 65 tahun.

Teknologi Baru di Mandaya Royal Hospital, Mengurangi Beban Pasien Kanker

Dilansir dari laman Express, sepertiga atau sekitar 34 persen pria yang didiagnosis mengidap kanker prostat mengakui bahwa pasangan merekalah yang memberi tahu mereka mengenai hal itu.

Sementara 35 persen lainnya mengatakan, pasangan mereka juga yang membujuk mereka untuk pergi mengunjungi dokter. Sedangkan lebih dari sepertiga atau 39 persen pria yang telah menerima diagnosis kanker prostat mengatakan, mereka butuh menemui seseorang yang memiliki penyakit yang sama, untuk memotivasi mereka menemui dokter.

Penelitian yang dilakukan oleh penyedia perawatan kanker, GenesisCare dan badan amal Penelitian Kanker Prostat, menemukan, 49 persen pria mengaku, mereka memilih untuk tidak mau mencari tahu hal-hal yang berhubungan dengan kesehatan.

Meskipun 86 persen pria sadar bahwa diagnosis kanker sejak dini dapat menyelamatkan nyawa mereka, namun 36 persen lainnya memilih menunda untuk mengunjungi dokter.

"Sebelum saya didiagnosis menderita kanker prostat, saya hanya memiliki sedikit pengetahuan tentang prostat atau tanda-tanda yang mungkin berarti ada sesuatu yang salah," kata Dominic Littlewood, pembawa acara TV dan penyintas kanker prostat.

Ilustrasi penyakit kanker.

Photo :
  • U-Report

"Penelitian ini menunjukkan kepada kita bahwa keengganan pria untuk menemui dokter bukan hanya stereotip. Saya harap dengan membaca ini akan mendorong pria untuk mengendalikan kesehatan mereka dan jika mereka memiliki kekhawatiran, temui dokter umum," lanjut dia.

Studi tersebut juga menemukan, 81 persen pria khawatir tentang kondisi kesehatannya, dengan diagnosis kanker muncul sebagai kekhawatiran utama yaitu 22 persen, dan prostat termasuk salah satu jenis yang paling ditakuti, yaitu 10 persen.

Pria juga kurang percaya diri saat harus menemui dokter, dengan 28 persen merasa tidak nyaman bertanya kepada profesional medis atau mendiskusikan gejalanya. Sedangkan 43 persen dari mereka yang disurvei melalui OnePoll, tidak suka bertanya tentang pilihan pengobatan yang tersedia bagi mereka.

Alasannya, karena mereka merasa terintimidasi (38 persen) dan khawatir mereka tidak akan bisa menjelaskan maksudnya (27 persen). Tetapi hampir 1 dari 10 (7 persen) tidak merasa perlu mengonsultasikannya ke dokter, karena mereka berpikir, semua kasus akan diperlakukan sama, meskipun pengobatannya bervariasi setiap pasien.

"Saya telah merawat pasien kanker prostat selama beberapa tahun, dan selama waktu itu saya melihat kurangnya pemahaman yang signifikan tentang penyakit yang dapat menyebabkan keterlambatan dalam mendapatkan bantuan," kata Mr Philip Charlesworth, konsultan ahli bedah urologi di GenesisCare.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya