Makan Nasi Hangat atau Dingin, Mana Lebih Sehat?
- Freepik/freepik
VIVA – Tak lengkap rasanya makan tanpa adanya nasi putih bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Apalagi, akan terasa begitu nikmat saat menyantap nasi putih hangat dengan ragam lauk pauk yang dicocol sambal khas.
Eits, jangan ngiler dulu! Di sini kita akan membahas perbandingkan mana yang lebih sehat antara nasi putih hangat dan dingin. Dijelaskan Dokter Spesialis Gizi Klinik, dr. Feni Nugraha, SpGK., nasi putih hangat sejatinya lebih mudah meningkatkan kadar gula darah dibanding nasi putih yang didinginkan.
"Nasi hangat indeks glikemiknya lebih tinggi jadi lebih cepat diproses sehingga kadar gulanya lebih tinggi. Kadar gula darah bisa langsung meningkat," ujar Feni dalam acara Hidup Sehat, tvOne, Selasa, 2 November 2021.
Sementara, pada nasi yang sudah didinginkan, indeks glikemiknya memang lebih rendah sehingga kadar gulanya pun rendah. Maka dari itu, penyerapan di tubuh akan lebih lama dibanding nasi yang masih hangat.
"Pada penelitian, nasi yang didinginkan indeks glikemiknya lebih rendah dibanding nasi yang baru matang. Nasi yang didinginkan itu mengandung pati sehingga lebih lama dicerna," imbuhnya.
Akan tetapi, Feni menegaskan bahwa selama jenisnya masih nasi dari beras putih, akan mengandung karbohidrat dan kalori yang sama. Untuk itu, di samping mengingat suhu nasi, sebaiknya juga tetap menjaga kadar porsi dalam sehari agar tidak berlebihan dan bervariasi dengan lauk pauk dan sayur mayur.
"Jadi walau sudah makan nasi dingin tapi kalau porsi berlebih, sesudahnya makan teh manis, pasti kadar gula tetap naik," imbuhnya.
Feni menyarankan agar pada penyandang diabetes untuk berhati-hati saat mengonsumsi nasi hangat. Namun, akan lebih baik lagi jika mampu mengatur jumlah porsinya serta mengganti beras putih dengan beras coklat atau merah.
"Beras coklat atau merah lebih tinggi serat. Dan juga atur porsinya bagi penyandang diabetes," bebernya.