Kolom Prof Tjandra: Pentingnya Riset Kesehatan bagi Pasien

Prof Tjandra Yoga Aditama.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Riset kesehatan merupakan bagian tidak terpisahkan dari program kesehatan masyarakat dan penanganan kesehatan klinik pasien di suatu negara, termasuk tentunya Indonesia.

Kabar Gembira Pemerintah Bakal Programkan Rakyat untuk Check Up Tuberkulosis, Gratis?

Dengan kebijakan bahwa tanggung jawab pemerintah untuk riset kesehatan kini ada di tangan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), maka ada tiga hal yang perlu disampaikan.

Pertama, sedikitnya ada lima hal yang harus dicakup dalam riset kesehatan:

9 Alasan Kenapa Mpox Sekarang Menyerang Anak

1. Penelitian sains dasar (basic science), dengan biomolekuler, nano teknologi dan lainnya.

2. Penelitian klinik untuk penanganan pasien dalam menghadapi penyakitnya se-hari-hari.

Indonesia Bisa Tiru China! Turunkan Angka Kesakitan TB 25 Persen dengan Cara Ini

3. Penelitian operasional (OR - operational research) untuk tahu seberapa jauh metode kesehatan masyarakat terimplementasi di lapangan 

4. Penelitian kesehatan masyarakat berskala luas, untuk menemukan metode terbaik saat mengatasi masalah kesehatan bangsa

5. Penelitian yang bersifat survai untuk mendapat data situasi kesehatan suatu bangsa, baik epidemiologik maupun dari aspek lebih luas.

Kedua, dalam melaksanakan riset kesehatan jelas perlu melibatkan  setidaknya lima pihak:

1. Pasien dan keluarganya

2. Komunitas di masyarakat, termasuk tokoh masyarakat

3. Petugas kesehatan, baik di klinik dan RS maupun petugas kesehatan masyarakat

4. Penentu kebijakan publik di berbagai tingkatan, yang keputusannya akan memengaruhi masalah kesehatan

5. Komunitas internasional, karena kolaborasi antar bangsa akan juga amat memengaruhi keberhasilan riset kesehatan

Ketiga, perlu disadari bahwa riset kesehatan bukan dilakukan oleh berbagai pihak, dan ini perlu dikoordinasikan dengan baik. Setidaknya ada lima pihak yang berperan:

1. Pemerintah (tadinya Balitbangkes dan sekarang menjadi BRIN)

2. Perguruan Tinggi dan juga RS Pendidikan

3. Dunia usaha

4. Lembaga riset lain di dalam negeri

5. Kegiatan riset internasional, baik melalui badan dunia seperti WHO dan lainnya, juga jaringan Universitas dan atau Organisasi Profesi kedokteran/kesehatan regional dan global, serta lembaga riset internasional.

Semoga riset kesehatan di Indonesia dapat memenuhi tiga harapan utama:

1. Berperan penting dalam menyelesaikan masalah kesehatan bangsa, sehingga keputusan yang diambil benar-benar "evidence based", berdasar bukti ilmiah sesuai hasil penelitian

2. Ikut berperan dalam penanganan masalah kesehatan regional dan global, apalagi mengingat penyakit dapat berpindah antar bangsa dan Presiden Joko Widodoi dalam SU PBB September yang lalu sudah mencanangkan perlunya tata ulang kesehatan global

3. Meningkatkan mutu ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan anak bangsa, agar benar-benar bertaraf internasional

Prof Tjandra Yoga Aditama
Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI/ Guru Besar FKUI
Mantan Direktur WHO Asia Tenggara dan Mantan Dirjen P2P & Ka Balitbangkes

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya