Mendengkur Saat Tidur Picu Kematian? Ini Faktanya
- Freepik/nensurla
VIVA – Mendengkur atau mengorok kerap dianggap sebagai hal yang wajar, bahkan dinilai pertanda tengah tidur nyenyak. Padahal, kebiasaan itu sebetulnya tak baik bagi tubuh dan justru memicu tidur tak berkualitas hingga kematian. Bagaimana penjelasannya?
Konsultan Laring Faring Departemen Telinga Hidung Tenggorok-Kepala Leher (THT-KL) Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia FKUI RSCM, Fauziah Fardizza kebiasaan mendengkur bisa menganggu kualitas tidur. Sebab, mendengkur bisa menjadi tanda tubuh mengalami gangguan tidur.
"Mendengkur merupakan salah satu gejala dari obstructive sleep apnea (OSA)," ujar dokter spesialis telinga, hidung, tenggorok (THT), bedah kepala, dan leher itu dalam acara virtual bersama RS Pondok Indah, baru-baru ini.
Kondisi henti napas sebagai gangguan tidur tersebut terjadi akibat adanya sumbatan di jalan napas dan otot di belakang tenggorokan. Apabila mendengkur tak disertai gangguan pernapasan itu, maka masih dianggap wajar. Namun seringkali, banyak masyarakat yang tak menyadari apakah kebiasaan mendengkurnya disertai henti napas atau tidak.
"Berbahaya jika ketika mendengkur ternyata diikuti dengan henti napas. Dalam tidur ada fase deep sleep, di mana sistem imun meningkat, tapi jika tidurnya tidak berkualitas, maka proses perbaikan imun tidak terjadi," ujar dokter Fauziah.
Tak hanya itu, bahaya dari mendengkur disertai henti napas ini lantaran dapat menyebabkan penurunan kadar oksigen dalam darah. Reaksi tubuh dengan cepat akan memicu debar jantung lebih cepat dan pembuluh darah menyempit.
"Ketika oksigen di dalam badan tidak cukup, otak kita akan langsung bereaksi dan menginstruksikan jantung untuk memompakan oksigen yang ada di dalam darah untuk dipompa dengan cepat," imbuh Fauziah.
Akibatnya, debar jantung memicu tekanan darah tinggi dan nadi dipercepat serta volume darah meningkat. Hal tersebut berujung pada serangan jantung ketika terjadi OSA dan berakhir dengan kematian.
"Serangan jantunglah yang menyebabkan kematian mendadak pada sleep apnea," ucap Fauziah.