Stroke Mengintai Usia Muda, Ini Cara Tepat Penanganannya

Ilustrasi pasien stroke
Sumber :
  • Pixabay/ TusitaStudio

VIVA – Kerap dianggap sebagai penyakit pada kelompok lanjut usia, faktanya stroke bisa mengintai pada usia muda sekalipun. Terlebih, serangan stroke kini menjadi penyebab kematian terbanyak untuk masyarakat di Tanah Air.

Studi Temukan Bukti Serangan Jantung Lebih Sering Terjadi pada Hari Senin, Ternyata Ini Sebabnya!

Dikatakan dokter spesialis saraf, dr. Dodik Tugasworo SpS., penyakit stroke menjadi salah satu yang menghambat aktivitas dan produktivitas. Tak main-main, jutaan orang di dunia bisa diintai serangan stroke setiap tahunnya.

"Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari 13,7 juta jiwa penduduk dunia terserang kasus stroke baru per tahun," ungkap Dodi dalam acara virtual bersama Kementerian Kesehatan, Kamis 28 Oktober 2021.

KPK Ajukan Pencegahan ke Eks Anggota Bawaslu Agustiani Tio dan Suaminya di Kasus Hasto PDIP

Ilustrasi stroke.

Photo :
  • U-Report

Dodik menjelaskan, pada data WHO tahun 2018 tercatat sebanyak 252.473 jiwa meninggal dunia akibat stroke di Indonesia. Artinya, sebanyak 14,83 persen masyarakat di Tanah Air meninggal akibat serangan stroke yang menjadi kematian terbanyak.

Membangun Kesadaran Stroke di Masyarakat, PPSI Jaksel Ambil Peran

"Angka kematian di Indonesia mencapai 147,19 per 100 ribu populasi. Penyebab kematian terbanyak di Indonesia. Indonesia ditempatkan ranking ketujuh di seluruh dunia," imbuh dokter Dodik.

Anggapan stroke sebagai penyakit lansia kini sudah harus tergeser dengan tren serangan yang terjadi di usia produktif. Dodik melanjutkan bahwa sebanyak 60 persen dari seluruh kasus stroke dialami oleh penduduk usia kurang dar 70 tahun. Pemulihan pada serangan stroke di usia muda bisa berakibat fatal yang berarti mengancam masa depannya.

"Satu dari empat penduduk yang berusia 25 tahun akan mengalami stroke," tuturnya.

Serangan stroke menimbulkan kematian maupun kecacatan yang dipicu oleh terhambatnya aliran darah sehingga sel otak mati. Jika sumbatan di otak tidak segera dibuka maka setiap menit 1,9 juta sel saraf otak akan mati dan tak akan ada pertumbuhan sel baru.

Tak sedikit masyarakat yang malah memilih penanganan alternatif yang cenderung menghambat penanganan. Maka dari itu, saat ada anggota keluarga dan kerabat terserang stroke, segera bawa ke rumah sakit terdekat agar mendapat penanganan tepat dan cepat dengan waktu maksimal 4,5 jam sebelum sel otak benar-benar mati.

Ilustrasi pria muda terserang stroke.

Photo :
  • U-Report

"Kalau ada orang stroke di sekitar kita, langsung bawa ke rumah sakit, jangan dibawa kemana-mana. Waktu 4,5 jam itu bukan saat pasien di rumah sakit, tapi harus sudah mengonsumsi obat. Obatnya harus segera masuk. Waktu adalah hal penting," kata dokter Dodik.

 dr. Wahyuni dengan Ambulance Siloam, kecepatan respons ambulans sangat diperlukan untuk selamatkan pasien

Tindakan Cepat dan Tepat Dalam Penanganan Stroke Dapat Meminimalkan Kerusakan Otak

Dalam kondisi darurat, seperti stroke, setiap detik sangat berharga. SACC cetak sejarah sebagai layanan pre-hospital pertama di Indonesia yang meraih EMS Angels Award

img_title
VIVA.co.id
3 Maret 2025