Ancaman Gelombang Ketiga COVID-19, Dokter Anjurkan Rutin Pakai Ini

Mural Bersama Lawan COVID-19 (ilustrasi).
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Pakar dan pemerintah Indonesia telah mewanti-wanti ancaman gelombang ketiga Pandemi COVID-19. Menurut prediksi, hal ini kemungkinan terjadi akhir tahun. Salah satu faktor pemicunya adalahnya mulai abainya masyarakat terhadap proteksi diri dan tingginya mobilitas.

Sudah Ditemukan di Indonesia, Ini Bedanya Virus HMPV dan COVID-19?

Perlindungan paling ampuh dan utama dari COVID-19 yakni dengan memakai masker dan mencuci tangan. Namun, Ketua Divisi Laring Faring Departemen THT FKUI-RSCM, dr. Syahrial M. Hutauruk, Sp.THT-KL, menyarankan agar menambah rutinitas dengan menggunakan antiseptik, baik itu untuk cuci tangan, obat kumur, dan semprot hidung. 

"Kita tidak tahu kapan pandemi selesai. Makanya kita jangan kendor, jangan lalai, tetap melakukan proteksi baik memakai masker, mencuci tangan, maupun menggunakan antiseptik termasuk Povidone-Iodine (PVP-I) untuk mencegah penularan," ujarnya dalam acara virtual bersama Betadine bertajuk Extra Protection for The New Normal, Kamis 28 Oktober 2021.

Virus HMPV yang Merebak di China Telah Ditemukan di Indonesia, Kenali Gejala Ini

Mencuci tangan

Photo :

Penggunaan antiseptik Povidone-Iodine (PVP-I) dan Iota Carageenan terbukti efektif mampu membunuh virus SARS-CoV-2, sehingga dapat dijadikan proteksi tambahan selama masa normal baru. Dokter Syahrial mengatakan, World Health Organization (WHO) menganjurkan masyarakat untuk menurunkan risiko paparan dan transmisi penyakit/infeksi melalui personal hygiene (kebersihan diri). Di antaranya, kebersihan tangan dan saluran pernapasan, serta keamanan pangan.

Deretan Fakta Virus HMPV yang Merebak di China, Akankah Jadi Pandemi Seperti Covid-19?

"Di masa pandemi ini, penting untuk menjaga kebersihan mulut dan saluran pernapasan (oral and respiratory hygiene) dengan berkumur dan semprot tenggorok menggunakan antiseptik Povidone-Iodine (PVP-I). Hal ini mengingat mulut dan tenggorok merupakan jalan masuk dan reservoir dari SARS CoV-2 penyebab COVID-19," jelasnya.

Kumur dengan air garam.

Photo :
  • U-Report

Lebih lanjut dokter Syahrial menjelaskan,’ penggunaan antiseptik PVP-I sangat dianjurkan untuk mencegah dan memutus rantai infeksi COVID-19. Efektivitas PVP-I dalam melawan COVID-19 telah banyak dibuktikan melalui berbagai studi. 

Salah satunya, lanjut dia, studi in vitro oleh Duke-National University Singapore yang menunjukkan antiseptik PVP-I mampu membunuh 99.99% virus SARS-CoV-2 dalam 30 detik. Sementara itu, penelitian independen oleh National University Health System Singapore menunjukkan semprotan tenggorok PVP-I berhasil menurunkan infeksi SARS-CoV-2 sebesar 24% (dalam hal pengurangan risiko absolut) dibandingkan dengan vitamin C terhadap 3.037 pekerja migran.

"Dianjurkan kalau kita ada potensi penularan. Kalau mau aktivitas, kita dari rumah sudah proteksi dengan memakai spray dan obat kumur. Untuk yang dijalan, dianjurkan 4-6 jam diulang kalau dia tetap di luar. Dan sesudah pulang juga dianjurkan pakai kembali. Sebaiknya sebelum masuk rumah pakai lagi," kata Syahrial.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya