Zaidul Akbar: Fitnah Juga Ada Dalam Urusan Makanan

dokter Zaidul Akbar
Sumber :
  • YouTube dokter Zaidul Akbar

VIVA – Dokter yang juga pendakwah Islam serta penggagas Jurus Sehat Rasulullah mengungkapkan, bahwa fitnah ternyata juga ada dalam urusan makanan

Sudah Dicoba! Ini Dia 3 Olahraga Terbaik untuk Mengecilkan Lengan

Seperti diketahui,banyak informasi seputar makanan sehat yang sering jadi kontroversi. Bahkan tak jarang pula, informasi hoax dalam hal urusan makanan, membuat publik kebingungan.

Karena hal ini, lewat akun Instagram miliknya, dr Zaidul Akbar mengungkap, ada fitnah dalam urusan makanan yang membuat publik sulit membedakan mana yang benar dan mana yang salah. 

Rumahmu Banyak Semut? Cek 5 Penyebab Utama dan Cara Mengatasinya

"Apakah ada fitnah di urusan makanan di zaman yang saat ini disebutkan oleh ulama sebagai zaman fitnah? ada tentunya, fitnah dalam hal ini bukanlah fitnah biasa yang dimaksud orang yaitu menyebutkan berita tidak benar ttg orang lain, kurang lebihnya gitu tp zaman fitnah dlm bahasa agama disini adalah keadaan yg membuat kita sulit membedakan mana yg benar dan mana yg salah, yang keliru tampak benar, yang benar tampak keliru, begitulah zaman fitnah," terangnya lewat akun Instagram @zaidulakbar.

Zaidul Akbar memberikan contoh, bahwa fitnah juga ada dalam urusan makanan, minuman, tanaman tanaman obat dan sejenisnya, dalam urusan agama juga inilah zaman fitnah mengapa hal itu terjadi?

Rumah Kuliner Berkonsep Nyaman Hadir di Pameran Makanan Internasional

"Tentunya krn memang takdir Allah," ujar Zaidul Akbar.

Sebagai contoh, lanjut Zaidul, dalam hal rempah rimpang. Begitu banyak orang punya persepsi yang tidak baik tentang kunyit, jahe, dan rempah rimpang lainnya. Sebagian orang menilai, rahim bisa kering, ginjal bermasalah jika konsumsi rempah rimpang. Namun sebagian besar orang desa yang yakin akan keajaiban rempa rimpang, mereka baik-baik saja dan tetap sehat.

"Misalnya tentang kunyit, jahe, dan rempah rimpang lainnya bahwa itu bakal inilah itulah, rahim kering lah, ginjal nanti kena lah dan lain lain, sedang di sisi lain, orang orang yang tinggal di desa ( yang mempertahkankan ke “desa” annya) saban hari gontaganti minum minuman dari itu tetap anteng aja, nyangkul kuat, bawa sepeda dengan segunung rumput buat ternak kuat, ibu ibunya rahimmnya tangguh tangguh, haidnya baik2 aja, gada kisah2 rahim kering ini itu gegara kunyit dan kisah kisah lainnya, sisi lain,dengan segitu banyaknya masalah akibat “terlalu modern” dan terlalu ke “kotaan” mk jadilah kebanyakan sebagian yg lain mikir dengan berlimpah info masuk shg menduga minum madu pun takut kena diabet..," tulisnya. 

Apapun persepsinya, Zaidur Akbar menekankan, konsumsi makanan apapun termasuk madu, jika dikonsumsi dengan benar, maka manfaatnya akan sangat terasa. Namun, jika dikonsumsi berlebihan dan tidak sesuai aturan, justru bis amendatangkan penyakit. 

"Kalo madunya benar, dan diminum secara benar, gada kisahnya orang kena kencing manis gegara minum madu, itu yang ya kurang lebih masuk fitnah dlm hal ini, menurut saya yaaa Pdhl salah satu biang penyebab kencing manis ya gula refinasi, karbo olahan & lainnya , bkn madu, lalu ketika kena kencing manis, tetep ga boleh minum madu krn nanti bs naik gula darahnya, waktu sehat ga minum, waktu udah sakit ga minum, begitulah zaman fitnah," terangnya.

Semua informasi yang hadir ataupun yang dilihat oleh mata, kata Zaidul harus disikapi dengan benar. Tentu menggunakan akal yang telah diberikan oleh Tuhan. Tak cuma itu, sebagai manusia, harus pula pandai mencerna informasi yang memang benar-benar bermanfaat dan mana info yang tak bermanfaat.
.
"Ya. Ga usah di fikir mengapa mengapa nya dulu deh tapi yg penting bgmn menyikapi itu, dan menyikapi itu ya tentunya gunakanlah iman dan akal yang Allah anugerahkan kepada kita, mintalah fatwa pada hati kita, jika hati itu terjaga maka ia bs “memberi fatwa”,"
terangnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya