Terlalu Lama Duduk, Osteoporosis Mengintai

Ilustrasi gaya hidup sedentari/sakit pinggang/wasir.
Sumber :
  • Freepik/yanalya

VIVA – Osteoporosis kerap dianggap sebagai salah satu penyakit tulang yang hanya mengintai kelompok lanjut usia (lansia). Padahal, gaya hidup kekinian, terlebih dengan tren work from home (WFH) selama pandemi COVID-19, rupanya menjadi pemicu terjadinya osteoporosis pada usia muda.

Workout 15 Menit Bisa Bikin Lemak Perut Minggat, Cukup Lakukan 5 Gerakan Ini

Menurut International Osteoporosis Foundation (IOF) 2020, osteoporosis adalah penyakit tulang sistemik yang ditandai dengan penurunan kekuatan tulang, sehingga tulang mudah patah.

Ketua Umum Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (PEROSI) dr. Bagus Putu Putra Suryana, SpPD-KR, menegaskan bahwa WFH selama pandemi membuat banyak orang jarak bergerak. Ini dikenal dengan gaya hidup sedentari sehingga memengaruhi risiko osteoporosis.

Indonesia Pingpong League 2024 Sukses Digelar, Onic Sport dan Arwana Jaya Cetak Sejarah

"Pandemi ini, jelas dilaporkan bahwa kita mengalami keterbatasan aktivitas, lalu pola makan juga berubah, dan perhatian banyak fokus kepada pandemi. Itu menyebabkan risiko (osteoporosis) karena adanya perubahan tersebut," kata dokter Bagus dalam acara virtual bersama Anlene, beberapa waktu lalu.

Ilustrasi osteoporosis.

Photo :
  • U-Report
Indonesia Pingpong League 2024 Masuki Babak Grand Final, Aura Kebangkitan Tenis Meja Makin Nyata

Selama WFH, orang cenderung hanya berjalan di sekitar rumah lalu duduk dalam jangka waktu lama sambil bekerja. Berbeda saat sebelum pandemi, orang-orang bisa bergerak lebih sering dengan berjalan di halte bus atau stasiun kereta. Tanpa sadar, minimnya gerak aktif itu yang meningkatkan risiko gangguan pada tulang.

"Mobilitas terhambat, tapi usahakan kita untuk bergerak di rumah atau di dalam ruangan. Olahraga teratur tidak hanya memperkuat tulang, mencegah kemungkinan osteoporosis, tapi juga memperbaiki keseimbangan tubuh," imbuhnya.

Maka dari itu, dokter spesialis penyakit dalam ini mengimbau agar tetap aktif bergerak meski beraktifitas dalam rumah seharian. Dianjurkan rutin berolahraga dengan intensitas ringan, sedang, hingga berat yang sesuai kemampuan.

"Olahraga selama 30-60 menit dalam 3-5 kali dalam seminggu, untuk mengurangi risiko osteoporosis terutama di bagian yang paling mudah keropos yaitu pergelangan tangan, pangkal paha, dan yang di tulang belakang bagian bawah," pesan dokter Bagus.

Ilustrasi lari/olahraga ringan.

7 Manfaat Jogging di Malam Hari, Fisik dan Mental jadi Sehat

Jogging adalah salah satu bentuk olahraga yang mudah dilakukan, murah, dan efektif untuk menjaga kebugaran tubuh.

img_title
VIVA.co.id
26 Desember 2024