Hati-hati, Tidur Sambil Duduk Bisa Berakibat Fatal
- Pixabay/StockSnap
VIVA – Pernahkah kamu tertidur lelap saat bekerja di depan komputer atau laptop? Meski terasa nyaman, apakah kamu mengalami sakit punggung, kaku di leher dan bahu setelahnya? Jika ya, itu akibat duduk terlalu lama dan tidak bergerak.
Ya, tidur sambil duduk atau bahkan berdiri adalah fenomena umum di dunia hewan. Namun, tubuh manusia tidak terbiasa dengan praktik seperti itu.
Dilansir Times of India, Jumat, 22 Oktober 2021, tidak aktif dalam posisi duduk dapat sangat membebani persendian dan dapat membuatnya menjadi kaku. Hal ini juga dapat meningkatkan risiko penyakit parah, seperti trombosis vena dalam.
Meski terasa nyaman tertidur di meja saat bekerja, namun melakukannya terlalu sering, bisa membawa banyak masalah kesehatan. Tidak bergerak dalam satu posisi dapat menyebabkan nyeri punggung dan tubuh, yang juga dapat merusak postur.
Tidak bergerak juga dapat menyebabkan sendi kaku dan mungkin memiliki dampak yang menyakitkan. Melakukan peregangan dianggap sebagai cara yang bagus untuk meningkatkan fleksibilitas, postur dan mencegah kekakuan sendi.
Tidur dengan cara berbaring, dapat membantu meregangkan anggota badan dan persendian. Sementara tidur sambil duduk, dapat mengganggu sirkulasi darah dan membatasi gerakan, yang menyebabkan komplikasi lebih lanjut.
Selain masalah jangka pendek, tidur sambil duduk juga membuat seseorang lebih rentan terhadap penyakit trombosis vena dalam. Ini terjadi ketika gumpalan darah atau trombus, terbentuk di satu atau lebih vena dalam di tubuh, terutama kaki.
Penyakit tersebut menjadi dampak negatif jika tidur selama berjam-jam dalam satu posisi atau tidur sambil duduk, tanpa bergerak sama sekali. Jika kondisi tersebut dibiarkan atau tidak diobati, kondisi ini dapat menyebabkan situasi darurat, bahkan menyebabkan kematian dalam kondisi parah.
Risiko terbesar terjadi ketika bagian dari bekuan darah pecah dan berjalan ke paru-paru atau otak, sehingga mengakibatkan kerusakan yang signifikan, yang berakibat menyebabkan kematian mendadak.
Menurut Aliansi Penggumpalan Darah Nasional, lebih dari 20 orang meninggal setiap hari karena mengalami pembekuan darah. Seseorang dapat mengembangkan risiko pembekuan atau penggumpalan darah pada usia 25 atau bahkan 85 tahun.
Beberapa gejala utama dari trombosis vena dalam antara lain, pembengkakan dan nyeri pada otot betis, pergelangan kaki atau kaki, kulit kemerahan dan terasa hangat akibat peradangan, serta nyeri pada kaki yang terjadi secara tiba-tiba.
Lalu, adakah manfaat jika tidur dengan posisi duduk tegak?
Jika terpaksa harus tidur sambil duduk, disarankan untuk menggunakan sofa recliner. Meskipun seseorang harus menghindari posisi tidur seperti itu, cara ini mungkin bermanfaat bagi wanita hamil yang merasa sulit untuk tidur berbaring.
Posisi ini juga bermanfaat bagi penderita sleep apnea, gangguan tidur yang terjadi ketika pernapasan seseorang terganggu saat tidur. Cara ini juga dapat meredakan refluks asam dan dapat membantu orang yang menderita masalah pencernaan.