Gusi Berdarah Tanda Kurang Vitamin C, Ini Dosis yang Dianjurkan

Ilustrasi obat/vitamin.
Sumber :
  • Freepik

VIVA – Vitamin C dianggap salah satu asupan penting di tengah pandemi COVID-19 lantaran mampu meningkatkan daya tahan tubuh. Tak heran, beberapa sumber makanan yang mengandung vitamin C kerap diburu di masyarakat.

Waspada Lonjakan Kasus Cacar Air, Pakar Sarankan Jaga Imun dengan Cara Ini

Vitamin C sangat baik karena melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan radikal bebas. Sebab, vitamin ini merupakan antioksidan kuat yang melindungi sel-sel dari kerusakan oleh radikal bebas yang dihasilkan oleh asap rokok, polusi udara, sinar matahari yang berlebihan dan metabolisme normal.

Dikutip dari Health Xchange, radikal bebas dianggap berperan dalam penuaan cepat dan penyakit seperti kanker dan penyakit jantung. Tak hanya itu, vitamin C diperlukan untuk membuat kolagen. Vitamin C sangat penting untuk sintesis kolagen yang diperlukan untuk mendukung pertumbuhan jaringan baru. Proses ini membantu kulit lebih sehat serta penyembuhan luka dan luka.

Tips Perawatan Bibir : Rahasia Bibir Lembap Sepanjang Hari

Dosis dan Sumber Vitamin C

Makan beberapa buah jeruk setiap hari akan melebihi Recommended Dietary Allowance (RDA) tubuh untuk vitamin C atau asam askorbat. Untuk pria berusia 19 tahun ke atas kebutuhan Vitamin C adalah 90 mg dan untuk wanita adalah 75 mg 

Rahasia Rambut Lebat Alami: 7 Makanan Ajaib Menurut Dr. Richard Lee

Sumbernya pun beragam. Buah citrus seperti jeruk, kiwi, lemon, jambu biji, jeruk bali, dan sayuran seperti brokoli, kembang kol, kubis Brussel dan capsicum kaya, sumber alami vitamin C. Buah kaya vitamin C lainnya termasuk pepaya, melon dan stroberi.

Vitamin C

Photo :
  • Times of India

Dampak Kelebihan dan Kekurangan Vitamin C

Jika pola makan sudah mencakup beberapa porsi buah dan sayuran setiap hari, mengonsumsi suplemen vitamin C terpisah mungkin tidak diperlukan. Kelebihan apa pun diekskresikan dalam urine. Faktanya, menelan lebih dari 2.000 mg vitamin C setiap hari dapat menyebabkan mual, diare, dan batu ginjal.

Namun, kekurangan vitamin C dapat dialami, meski jarang terjadi. Tetapi, hal itu dapat dilihat dengan mudah melalui tanda-tandanya seperti gusi berdarah, mudah memar, kulit kering bersisik, kelemahan otot, serta nyeri sendi dan otot.

Dalam kasus ekstrim, kekurangan vitamin C dapat menyebabkan penyakit kudis, penyakit yang ditandai dengan pendarahan, memar, anemia dan kelemahan. Kekurangan vitamin C juga dapat mengganggu penyembuhan luka. 

Pasien yang pulih dari cedera, operasi, luka bakar, dan luka dapat menggunakan suplemen vitamin C jangka pendek karena dapat meningkatkan proses penyembuhan. Sejalan dengan itu, Pyridam Farma (PYFA) meluncurkan brand terbaru yaitu Pyfahealth yang akan memiliki serangkaian produk mulai dari suplemen dan multivitamin untuk membantu menjaga daya tahan tubuh masyarakat Indonesia. 

Pada bulan Oktober, Pyfahealth akan meluncurkan produk Pyfahealth Vitamin C-1000 dan Pyfahealth Vitamin B-Complex + Vitamin C secara eksklusif di Tokopedia. Head of Consumer Health PT. Pyridam Farma Tbk, Andrey Septiana mengatakan bahwa setelah pandemi COVID-19 menghantam seluruh dunia, masyarakat menjadi lebih sadar akan keperluan suplemen dan multivitamin harian agar dapat tetap beraktivitas tanpa khawatir akan terjangkit virus. 

"Hadirnya serangkaian produk dari Pyfahealth merupakan bukti nyata Pyridam Farma (PYFA) ingin menghadirkan produk vitamin dan suplemen buatan dalam negeri yang berkualitas bagi seluruh masyarakat Indonesia," pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya