Jangan Asal, Dokter Beri Tips Pilih Wadah Plastik Aman

Ilustrasi kemasan plastik
Sumber :
  • Pixabay/pexels

VIVA – Wadah dari bahan plastik kerap dipilih untuk menjadi tempat makan dan minum. Selain praktis, bahan plastik sangat disukai karena ringan, mudah dibawa, dan terkadang memiliki bentuk yang menarik.

Migrasi BPA di Galon Guna Ulang Sangat Kecil, BRIN: Kalau Cuma Terjemur Sinar Matahari Masih Aman

Alih-alih tertarik dengan segala bentuk kepraktisan wadah plastik, bahaya kesehatan dapat mengintai jika tak jeli memilih dan menyimpan dengan tepat. Ya, perawatan dan proses memilih wadah plastik untuk makan dan minuman ini tak bisa asal.

"Memilih bahan plastik yang aman, pertama bahan pembuatannya tidak mengandung BPA (bisphenol A), itu biasanya ada tulisan di bagian bawah wadah BPA free. Menandakan bahan itu tidak ada BPA. Karena bisa membahayakan sehingga tidak diperkenankan," ujar praktisi medis, dr. Ririn Farabi, MKK, dalam acara Hidup Sehat, tvOne baru-baru ini.

Bahaya BPA Ditegaskan Bukan soal Bisnis, Tapi Ancam Kesehatan Konsumen

ilustrasi daur ulang plastik.

Photo :
  • U-Report

Tanda kedua yang patut dilihat saat memilih wadah plastik adalah tanda segitiga. Biasanya di dalam tanda tersebut tercatut angka, di mana harus tertera 5. Hal itu menunjukkan boleh dipakai sebagai wadah makan dan minum.

Dokter Tirta Bedah Soal Bahaya BPA dalam Galon, Hoax atau Nyata?

"Selanjutnya tanda food grade. Simbolnya sendok dan garpu atau tempat minum dan garpu," imbuhnya.

Setelah memilihnya, wadah plastik juga harus disimpan dengan tepat. Dianjurkan menyimpan di ruangan yang tak berdekatan dengan aroma menusuk karena dapat memicu wadah menjadi berbau. Serta, ketahui saat wadah makanan sudah tak layak lagi digunakan.

Salah satu tandanya adalah ketika warna wadah sudah mulai memudar dan berbeda dari awal membelinya. Selain itu, tak dianjurkan juga memakai wadah yang tak mampu lagi menutup dengan rapat.

"Jangka waktu maksimal 10 tahun. Kurang dari 10 tahun, lihat warna kemasannya. Jika ada noda atau bau yang tidak hilang juga sebaiknya tak dipakai karena menjadi tempat kuman berkembang biak dan membahayakan saat kena makanan atau minuman," pungkasnya.

Thomas Franken, Direktur K, Portfolio Plastics & Rubber, Messe Düsseldorf GmbH.

Industri Plastik dan Karet Indonesia Didorong Akselerasi Penerapan Ekonomi Hijau

Messe Düsseldorf mendorong para pengusaha industri plastik dan karet Indonesia untuk mengakselerasi penerapan industri hijau.

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024