7 Tips Menjaga Kesehatan Mental di Masa Pandemi
- pixabay
VIVA – Merasa terbebani dan stres selama pandemi ini? Kamu wajib melakukan tips menjaga kesehatan mental di masa pandemi ini.
Selama masa pandemi dan ketidakpastian ini, banyak orang dewasa dan pengasuh yang lebih tua merasa terisolasi, kesepian, gelisah, dan menarik diri.
Begitu juga anak-anak dan remaja, juga merasakan hal yang sama. Hal tersebut lantaran dibatasinya ruang gerak karena untuk menghindari penyebaran virus Covid-19.
Mereka yang memiliki kondisi kesehatan perilaku yang mendasarinya, seperti depresi, gangguan bi-polar, skizofrenia, dan gangguan penggunaan zat sebelumnya, memiliki risiko yang sangat tinggi untuk hasil negatif, termasuk kecemasan parah, penggunaan zat kambuhan, dan pikiran untuk bunuh diri.
Sangat penting bagi kamu untuk tetap berhubungan dengan konselor, terapis, atau psikiater jika kamu memiliki kondisi kesehatan mental atau gangguan penggunaan zat.
Telemedicine video atau obrolan telepon adalah cara paling aman saat ini untuk membuat janji atau konsultasi dengan dokter.
Kabar baiknya adalah bahwa di bawah Medicare, penyedia layanan kesehatan dapat mengurangi atau mengabaikan pembagian biaya untuk kunjungan telemedicine. (Periksa dengan penyedia tentang spesifiknya).
Terbatasnya aktivitas di masa pandemi ini sangat mempengaruhi masalah kesehatan mental bagi yang terkena dampak dan memang tidak dapat menghindarinya.
Namun, stres dan rasa cemas berlebihan bisa dikelola dan ditangani, agar tidak menimbulkan masalah kesehatan mental yang lebih parah di kemudian hari. Berikut ini tips menjaga kesehatan mental saat pandemi melansir dari ncoa.org.
7 Tips Menjaga Kesehatan Mental Saat Pandemi:
1. Konsumsi Berita Teraktual
Tetap terinformasi dan ambil langkah-langkah praktis untuk melindungi diri sendiri dan orang-orang terkasih.
Dengan selalu mengupdate informasi, kamu bisa mengetahui informasi terbaru yang mungkin akan memberikan kamu wawasan dan aturan baru saat beraktifitas di luar ruangan dan sebagainya.
Sehingga, jika memungkinkan untuk sesekali keluar rumah untuk menghirup udara segar, kamu bisa lakukan itu dengan menerapkan aturan yang berlaku.
Dapatkan fakta dari sumber tepercaya seperti CDC, Organisasi Kesehatan Dunia, departemen kesehatan setempat, dan NCOA. Jangan terpaku pada berita karena ini hanya akan memperburuk penderitaan yang mungkin kamu rasakan saat ini.
2. Terlibat dalam kegiatan yang sehat
Dapatkan tujuh sampai sembilan jam tidur setiap malam. Makan makanan yang sehat dan seimbang, jangan merokok, minum tidak lebih dari 1 minuman beralkohol per hari atau tidak sama sekali, sesuai instruksi dokter, dan, latih tubuh dan pikiran kamu.
Meditasi, berjalan, berkebun, dan melakukan rutinitas olahraga di rumah kamu semuanya bermanfaat bagi kesehatan mental.
3. Persediaan Obat
Pastikan kamu memiliki persediaan obat resep dan obat bebas yang kamu perlukan untuk mengelola kesehatan mental dan kondisi lain yang sedang berlangsung selama setidaknya satu bulan. Ambil semua obat kamu seperti yang diarahkan oleh penyedia layanan kesehatan.
4. Rutinitas Baru
Berpegang teguh pada rutinitas rutin sebanyak mungkin. Kamu mungkin perlu membuat rutinitas baru untuk memperhitungkan bekerja di rumah, berolahraga di dalam ruangan, merawat cucu, membersihkan, dan kegiatan sehari-hari lainnya. Integrasikan hobi lama dan baru yang menyenangkan ke dalam rutinitas harian kamu.
5. Tetap Berkomunikasi
Pastikan untuk tetap terhubung dengan keluarga, teman, dan jaringan pendukung lainnya (kepercayaan, hobi, dll.). Memiliki seseorang untuk diajak bicara tentang kebutuhan dan perasaan kamu sangat penting untuk kesehatan mental.
Buatlah komitmen untuk menghubungi setidaknya satu orang per hari untuk melanjutkan hubungan sosial melalui telepon, atau email, konferensi video, dan media sosial, jika kamu memiliki akses Internet.
Pertimbangkan untuk meminta satu orang untuk menjadi teman dukungan kamu dan melakukan check-in setiap hari. Jika kamu adalah anggota kelompok dukungan sebaya, tetap terhubung melalui telepon atau platform video seperti Zoom. Banyak kelompok, seperti Alcoholics Anonymous, memindahkan rapat ke platform digital.
6. Bersikap Positif
Berusaha semaksimal mungkin untuk bersikap positif dan menikmati hal-hal sederhana dalam hidup. Begitu banyak orang di seluruh negeri membantu tetangga dan komunitas mereka selama krisis ini. Setelah pandemi ini berakhir, semoga kita menjadi lebih kuat, lebih baik, dan lebih terhubung satu sama lain.
7. Saling Mendukung
Membantu orang lain, melalui dukungan sebaya, pemeriksaan tetangga, dan pengasuhan anak untuk tenaga medis yang dibatasi di rumah sakit yang memerangi COVID-19 jika aman untuk melakukannya. Membantu orang lain memberi kita rasa tujuan dan perasaan kendali selama masa-masa yang tidak pasti ini.