Gejala Hipoglikemia, Penyakit yang Diderita Dorce Gamalama

Dorce Gamalama.
Sumber :
  • VIVA/Aiz Budhi

VIVA – Dorce Gamalama sempat dikabarkan tak sadarkan diri dan dilarikan ke rumah sakit. Kerabat dan dokter yang menangani menyebut, pemicu kondisi tersebut akibat hipoglikemia yang menyergap.

6 Fakta Mengejutkan Tentang Diabetes yang Jarang Diketahui, Boleh Konsumsi Gula dan Makanan Manis?

Dokter Spesialis Saraf Primaya Hospital, dr. Fakhrunnisa, Sp.S mengatakan jika seseorang mengabaikan atau tidak menyadari gejala hipoglikemia, maka seseorang dapat mengalami hypoglycemia unawareness atau ketidaksadaran hipoglikemia. Ketika gejala hipoglikemia tak disadari atau diabaikan berulang kali, tubuh menjadi kurang sensitif terhadap gejala tersebut. 

"Akibatnya, otak tak lagi bisa merespons kadar gula darah yang turun hingga berdampak fatal terhadap kondisi pasien," ujarnya dalam keterangan pers.

Jaga Gula Darah Stabil dengan 12 Makanan Super Ini untuk Diabetes

Gejala khas hipoglikemia

Ilustrasi penderita hipoglikemia.

Photo :
  • U-Report

Dianggap Berisiko! 6 Kondisi Kehamilan Ini Disarankan Periksa ke Konsultan Fetomaternal, Apa Itu?

Dokter Fakhrunnisa menyebut ada beberapa gejala khas yang sepatutnya dikenali. Orang yang mengalami hipoglikemia cenderung merasa tidak nyaman, tubuhnya lemas, sulit berkonsentrasi, gemetar, pusing, mengantuk, kelaparan sehingga aktivitasnya sehari-hari terganggu.

Terkadang juga mengalami badan gemetar, berkeringat, merasa kelaparan, kebingungan, pandangan mata ganda atau kabur, hilang keseimbangan, mudah marah, bicara tidak jelas, dan masih merasa lelah saat bangun tidur pada pagi hari. Jika parah, penderita hipoglikemia bisa tiba-tiba pingsan sehingga berbahaya jika mereka sedang dalam perjalanan, misalnya saat menyetir mobil. 

"Jika tidak ditangani dengan baik, hipoglikemia bisa mengakibatkan komplikasi seperti kejang-kejang, hilang kesadaran, dan kerusakan otak," imbuhnya.

Mendeteksi Hipoglikemia

DIABETES

Photo :
  • U-Report

Ada beberapa cara mendeteksi hipoglikemia melalui tes kadar gula darah. Secara umum, tes gula darah dilakukan sebelum dan setelah makan untuk mengetahui perubahan kadar gula darah berdasarkan konsumsi makanan dan minuman selama rentang waktu itu. 

Bagi pengidap diabetes tipe 1, direkomendasikan melakukan tes darah sebelum makan, sebelum dan setelah berolahraga, sebelum tidur, dan saat malam hari. Tes harus lebih sering jika orang tersebut sedang sakit, mengubah rutinitas sehari-hari, atau mengonsumsi obat baru. Sedangkan waktu tes bagi pengidap diabetes tipe 2 tergantung jenis dan jumlah insulin yang digunakan. Biasanya tes dilakukan sebelum makan dan sebelum tidur malam.

“Saat ini sudah banyak alat tes gula darah konvensional yang akurat, mudah dibawa ke mana saja, dan gampang digunakan. Cukup masukkan jari ke alat yang dilengkapi jarum kecil untuk mengambil sampel darah dan teteskan darah pada strip pengujian, dalam beberapa detik kemudian sudah bisa diketahui kadar gula darah seseorang. Tapi tetap harus dicek apakah alat tersebut sudah punya izin. Cara penggunaan juga harus diperhatikan agar hasilnya akurat,” ujar dr. Fakhrunnisa, Sp.S.

Penanganan Hipoglikemia

Ilustrasi gambar madu manuka.

Photo :
  • U-Report

Untuk mendiagnosis hipoglikemia, dokter tidak hanya melihat hasil tes kadar gula darah. Dokter juga akan memeriksa gejala yang terjadi dan mengecek apakah kadar gula darah kembali normal setelah gejala hilang. Di rumah sakit, pasien hipoglikemia akan diberi infus berisi larutan glukosa untuk memulihkan kadar gula darah. Ada juga tablet glukosa yang bisa diberikan kepada pasien. Untuk pasien diabetes yang rentan mengalami hipoglikemia, terdapat glucagon kit berupa suntikan glukosa yang bisa diberikan ketika gejala muncul.

Pada dasarnya kita bisa mengembalikan kadar gula darah sendiri dengan mengkonsumsi makanan dan minuman berglukosa secukupnya. Misalnya teh manis, permen, jus buah, dan madu. 

"Setelah 15 menit, cek lagi kadar gula darah untuk mengetahui apakah sudah pulih atau belum. Ulangi lagi langkah sebelumnya jika kadar gula darah belum normal,” ujar dr. Fakhrunnisa, Sp.S. 

Jika setelah mengonsumsi makanan dan minuman berglukosa kadar gula darah tetap belum kembali normal, sebaiknya segera berobat ke dokter. Begitu juga jika gejala memburuk karena ketidaksadaran hipoglikemia, harus segera dibawa ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapat pengobatan.

Pencegahan sejak dini

gula darah normal

Photo :
  • U-Report

Kemudian, bagaimana cara mencegah hipoglikemia? Menurut dr. Fakhrunnisa, Sp.S, bagi pasien yang bukan penderita diabetes, pastikan makan secara teratur dan hindari minuman beralkohol. Bila melakukan aktivitas yang menguras fisik, jangan lupa beristirahat dan mengonsumsi makanan atau minuman yang bisa menambah energi. 

"Untuk pengidap diabetes, lakukan terapi insulin dan obat harus dilakukan sesuai dengan dosis. Sediakan alat pengecek gula darah untuk memantau kadar gula darah secara rutin," pesannya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya