Ingatkan Soal Bahaya BPA, Arist Merdeka Sirait Desak BPOM Lakukan Ini
- Ist
VIVA – Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait jadi salah satu pembicara dalam seminar virtual, Urgensi Label Bebas BPA Bagi Kesehatan baru-baru ini. Dalam kesempatan itu, Arist menyoroti anak-anak Indonesia yang masih belum bebas dari bahaya BPA.
Menurutnya, itu salah satu urgensi yang layak diperhatikan. Ia memegang hasil penelitian yang dilakukan para pakar tentang BPA pada tahun 2015. Penelitian itu mengaitkan bahayanya terhadap kesehatan bayi, balita dan janin.Â
"Atas dasar itulah Komnas Perlindungan Anak bergerak untuk melindungi anak anak dari bahaya BPA. Keadaan dan situasi anak anak menjadi tidak tumbuh dan berkembang dengan baik," kata Arist.
"Kami tidak melarang galon guna ulang yang mengandung zat BPA, kami hanya ingin BPOM melabeli galon guna ulang tersebut, supaya masyarakat bisa memilih dan tahu mana yang sehat. Contohnya seperti susu kental manis yang berlabel tidak untuk dikonsumsi bayi," ujarnya lagi.
Seminar juga dihadiri Koordinator Sampah Nol Indonesia, Wawan Some. Â Menurutnya, Â belum ada aturan yang tegas tentang plastik. Dari data yang diperolehnya, pemakaian plastik sudah mencapai 6 juta ton/tahun. Secara keseluruhan plastik mengandung BPA, kemudian ada pewarnanya.
"Saat rantai karbonnya pecah, akan memberikan dampak yang luar biasa. Dia secara tunggal tidak berbahaya tapi ketika dia bertemu zat-zat tercemar lainnya, dampaknya menjadi luar biasa. Salah satu struktur kimianya yang membentuk estrogen," ujar Wawan Some.
Maka mereka sepakat, pelabelan pada kemasan plastik atau salah satunya galon guna ulang merupakan hal mendesak. Menurutnya, urgensinya tinggi untuk segera diterapkan, agar bayi dan anak-anak Indonesia sebagai generasi penerus bangsa terlindungi kesehatannya.
Sementara itu, BPOM pernah melakukan pengujian cemaran BPA dalam produk AMDK. Hasil uji laboratorium dengan batas deteksi pengujian sebesar 0,01 bpj menunjukkan cemaran BPA dalam AMDK tidak terdeteksi.
Berdasarkan hasil pengujian baik migrasi maupun cemaran BPA dalam AMDK, serta kajian dari pakar bisa disimpulkan bahwa penggunaan plastik jenis PC sebagai kemasan galon AMDK masih aman digunakan oleh masyarakat.