WHO Izinkan Vaksin Malaria untuk Anak

Ilustrasi vaksin.
Sumber :
  • Freepik/wirestock

VIVA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah merekomendasikan penggunaan vaksin malaria secara luas untuk anak-anak. Ini adalah vaksin pertama yang menyelesaikan uji klinis skala besar dan menunjukkan dapat secara signifikan mengurangi infeksi malaria, termasuk yang mengancam jiwa, pada anak-anak.

Rekomendasi pemberian oleh WHO yakni pada anak-anak di Afrika dan daerah lain dengan penularan malaria tinggi. Ini menjadi sebuah terobosan dalam perjuangan panjang melawan penyakit mematikan itu.

Dikutip dari Live Science, Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit yang telah ada selama ribuan tahun dan ditularkan terutama melalui gigitan nyamuk. Penyakit ini membunuh lebih dari 400 ribu orang di seluruh dunia setiap tahun, terutama di Afrika sub-Sahara. Lebih dari 260 ribu anak di bawah usia 5 tahun meninggal setiap tahun karena malaria.

Gigitan nyamuk.

Photo :
  • U-Report

"Ini adalah momen bersejarah. Vaksin malaria untuk anak-anak yang telah lama ditunggu-tunggu adalah terobosan untuk sains, kesehatan anak, dan pengendalian malaria," kata direktur jenderal WHO, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Jalan menuju vaksin malaria yang efektif cukup lama. Banyak vaksin hanya menunjukkan kemanjuran sementara. Vaksin yang telah disahkan WHO ini disebut RTS, S, atau Mosquirix, telah dibuat lebih dari 30 tahun dan berfungsi untuk memperkuat sistem kekebalan terhadap Plasmodium falciparum, yakni parasit malaria paling mematikan dan paling umum di Afrika.

"Menggunakan vaksin ini di atas alat yang ada untuk mencegah malaria, dapat menyelamatkan puluhan ribu jiwa muda setiap tahun," imbuhnya.

Vaksin HFMD Sudah Ada, Berapa Efikasinya untuk Cegah HFMD atau Flu Singapura?

Dalam uji klinis skala besar, vaksin, yang dikembangkan oleh perusahaan perawatan kesehatan Inggris GlaxoSmithKline, mencegah sekitar 4 dari 10 kasus malaria. Efikasi mencapai 39 persen selama periode empat tahun pada anak-anak yang menerima empat dosis. Setelah hasil uji klinis, WHO merekomendasikan agar vaksin diujicobakan di daerah tertentu di Ghana, Kenya dan Malawi.

Sejak 2019, lebih dari 800 ribu anak di negara-negara tersebut telah divaksinasi melalui program ini. Menurut WHO, vaksin yang diberikan dalam empat dosis kepada anak-anak mulai usia 5 bulan, terbukti aman dan menyebabkan penurunan 30 persen kasus malaria parah yang mematikan, bahkan ketika didistribusikan di daerah yang banyak menggunakan kelambu berinsektisida dan di mana ada akses yang baik untuk pengobatan.

Vaksin HFMD atau Flu Singapura Kini Hadir di Indonesia
Ilustrasi BPOM

BPOM Targetkan WHO Maturity Level 4 untuk Tingkatkan Kualitas Pengawasan Kesehatan Masyarakat

BPOM mengidentifikasi pentingnya inovasi sektor biofarmasi, yang tak cuma berfungsi sebagai solusi kesehatan, tetapi juga sebagai katalis untuk kemajuan sosial-ekonomi.

img_title
VIVA.co.id
16 Desember 2024