Fakta Tentang Ivermectin yang Digadang-gadang Obat Ajaib COVID-19
- bbc
- Data pasien yang sama digunakan beberapa kali untuk orang yang dianggap berbeda
- Bukti bahwa pemilihan pasien untuk kelompok uji tidak bersifat acak
- Angka yang tidak mungkin muncul secara alami
- Penghitungan persentase salah
- Badan kesehatan setempat tidak mengetahui penelitian ini
Para ilmuwan dalam kelompok itu - Dr Gideon Meyerowitz-Katz, Dr James Heathers, Dr Nick Brown dan Dr Sheldrick - masing-masing memiliki rekam jejak dalam mengungkap sains yang tidak jujur.
Mereka bekerja bersama dari jarak jauh secara informal dan sukarela selama pandemi.
Mereka membentuk kelompok yang melihat lebih dalam studi ivermectin setelah mahasiswa biomedis Jack Lawrence menemukan masalah atas sebuah studi berpengaruh dari Mesir.
Antara lain, mereka menemukan beberapa pasien yang ternyata telah meninggal sebelum riset dimulai. Saat ini tulisan terkait studi ini telah ditarik kembali oleh jurnal ilmiah yang menerbitkannya.
Sekelompok ilmuwan independen memeriksa hampir setiap uji coba terkontrol secara acak (RCT) pada ivermectin dan Covid - secara teori terbukti berkualitas tertinggi - termasuk semua studi utama yang secara teratur dikutip oleh para promotor obat.
RCT melibatkan orang yang dipilih secara acak untuk menerima obat yang sedang diuji atau plasebo - obat tiruan tanpa sifat aktif.
Tim juga melihat enam uji coba observasional yang sangat berpengaruh.
Jenis percobaan ini melihat apa yang terjadi pada orang-orang yang menggunakan obat, sehingga dapat menjadi bias oleh tipe orang-orang yang memilih untuk mengambil tipe pengobatan.