Manfaat Antioksidan dalam Kayu Manis, Cegah Kulit Rusak dan Menua
- U-Report
VIVA – Pemerintah Indonesia melalui Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT), kian gencar melaksanakan penelitian dan pengembangan tanaman obat dan obat tradisional untuk melihat potensi kekayaan hayati Indonesia.
Salah satu penelitian yang tengah berlangsung adalah yang dilakukan oleh PT. Nose Herbalindo bekerja sama dengan Universitas Indonesia. Melalui peneliti Dyah Utami Cahyaning Rahayu, M.Si., dia meneliti kandungan antioksidan pada ekstrak tanaman kayu manis sebagai bahan aktif kosmetik.
Head of Research PT Nose Herbalindo, Andhina Rizkya Satriani, M.S., mengatakan, mereka sudah melakukan penandatanganan kerja sama penelitian dengan Universitas Indonesia untuk melakukan penelitian tentang aktivitas antioksidan dan stabilitas ekstrak tanaman kayu manis.
"Penelitian ditargetkan selesai pada akhir 2021," ujarnya lewat rilis yang diterima VIVA, Selasa 5 Oktober 2021.Â
Andhina yang juga seorang peneliti lulusan The University of Toledo, Ohio, USA, menjelaskan, penggunaan antioksidan sendiri sangat penting untuk perawatan kecantikan.
"Antioksidan berfungsi untuk mengurangi reaksi oksidasi pada kulit akibat paparan sinar matahari dan polusi yang menyebabkan terbentuknya radikal bebas yang menyerang sel-sel kulit, yang pada akhirnya dapat membuat kulit menjadi rusak dan cepat menua. Ditandai dengan kulit meradang atau inflamasi, kemerahan, tekstur kulit tidak merata, bintik hitam, dan keriput," tutur dia.Â
Andhina menambahkan, "Dan dari penelitian yang dilakukan Nose ini dapat membantu kami untuk mengetahui stabilitas ekstrak kayu manis. Jika diperlukan akan ditambahkan suatu stabilizer untuk meningkatkan stabilitasnya."
Lebih lanjut Andhina mengatakan, penelitian tidak hanya dilakukan secara internal, tetapi juga secara eksternal dengan bekerja sama dengan universitas ternama di Indonesia.
"Sejak 2020, kami telah melaksanakan kerja sama penelitian dengan dua peneliti dari Universitas Indonesia. Kami sangat senang dan berterima kasih dapat melakukan penelitian yang menarik dengan mereka," kata dia yang akan menerbitkan hasil penelitiannya dalam bentuk jurnal penelitian.
Sebelumnya, Nose Herbalindo juga telah melakukan kerja sama penelitian dengan Prof. Dr. Yoki Yulizar, M.Sc., dari Universitas Indonesia pada 2020. Penelitian tersebut menguji kestabilan bunga mawar dan tanaman centella asiatica untuk kosmetik dan telah selesai dilakukan.Â
"Rencananya hasil penelitian kestabilan mawar dan centella asiatica ini, akan diterapkan akhir 2021 atau awal 2022," kata Netty Kristina, Head of R&D PT Nose Herbalindo.
Â