Bukan Pakai Masker, Ini Protokol Kesehatan 3M yang Utama
- Pixabay
VIVA – Menjalankan protokol kesehatan 3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir, serta menjaga jarak dan menjauhi kerumunan, adalah cara ampuh agar terhindar dari penularan virus corona.
Namun, selama ini banyak yang beranggapan bahwa memakai masker adalah protokol kesehatan yang paling utama, di samping menjaga jarak dan mencuci tangan. Tetapi ternyata, anggapan itu salah.Â
Menurut Ahli Virologi sekaligus Guru Besar Universitas Udayana, Prof. Dr. drh. I Gusti Ngurah Kade Mahardika, semua protokol yang diterapkan sudah sangat efektif untuk melawan semua varian COVID-19.Â
"Semua protokol, seperti Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan prokes itu menekan risiko semua varian. Sehingga harus dilakukan dengan ketat dan bersama-sama," ujarnya saat talk show BNPB yang digelar virtual, Kamis, 30 September 2021.Â
Lebih lanjut Prof. Mahardika menegaskan, protokol 3M yang utama bukanlah memakai masker.Â
"Dan 3M yang utama, nomor satu adalah menghindari kerumunan, bukan memakai masker," tegas dia.Â
"Kalau Anda memakai masker tapi pergi ke kerumunan, maka virus masih bisa menular ke tubuh kita melalui mata, bisa juga mencemari pakaian dan mencemari badan kita. Sedangkan, kalau kita tidak berada dalam kerumunan, kita sudah tidak berisiko tertular lagi. Jadi, 3M nomor satu adalah menghindari kerumunan," ungkapnya.Â
Menurut Mahardika, jika semua masyarakat disiplin dan ketat menjalankan protokol kesehatan, hal itu sudah efektif untuk melawan semua varian virus corona.Â
"Dan protokol-protokol ini, PPKM maupun prokes yang disiplin, ketat dan bersama-sama, saya kira sudah cukup untuk mengatasi semua varian yang ada di dunia," pungkas Prof. Mahardika.