Konsumsi Vitamin C Berlebih, Bahaya Lambung Mengintai

Ilustrasi obat/vitamin.
Sumber :
  • Freepik

VIVA – Di masa pandemi COVID-19, kecenderungan asupan vitamin dan suplemen menjadi lebih meningkat. Alih-alih tercukupi, konsumsi yang berlebih bisa berbahaya bagi organ-organ tubuh.

Mengapa Jamur Salju Jadi Viral? Temukan 7 Khasiat Luar Biasa untuk Kesehatan

Dituturkan dokter spesialis penyakit dalam yang berpraktik di RS Pondok Indah – Puri Indah, dr. Wirawan Hambali, Sp.PD, asupan vitamin memang baik dan dibutuhkan saat tubuh terpapar COVID-19. Bahkan, vitamin juga diperbolehkan meski tubuh masih dalam kondisi sehat guna menjaga stamina.

Sayangnya, banyak yang justru mulai berlebihan ketika mengonsumsi vitamin, terutama vitamin C karena dianggap dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Alhasil, organ tubuh malah terkena dampaknya dan memicu masalah lain.

Benarkah Vitamin D Bisa Cegah Tumbuhnya Uban? Begini Penjelasannya

"Jangan kemudian konsumsi berlebihan yang berisiko pada kesehatan jangka panjang. Kebanyakan pasien datang sakit lambung karena konsumsi vitamin C, ini juga jangan. Bukan berarti vitmain itu wajib, sunnah lah," ujarnya dalam acara media bersama RSPI, baru-baru ini.

Vitamin C sendiri direkomendasikan sekitar 250mg bagi yang sehat dan 400-500mmg bagi yang terpapar COVID-19. Sama halnya dengan vitamin D, dianjurkan mengonsumsi sesuai batasan agar tak menimbulkan masalah pada lambung.

Bentuk Kaki X Taruna Akpol yang Cekik Perwira Disorot Warganet: Kok Bisa Lolos?

"Seawal mungkin sejak awal berperang lawan COVID-19 konsumsi vitamin, sebaiknya dalam konsumsi wajar. Vitamin D juga hanya 600 unit per hari," imbuhnya.

Apabila berlebihan, vitamin D bisa memicu efek samping berupa gangguan pencernaan hingga mudah letih dan haus. Dokter Wirawan juga mengingatkan agar tak terpaku dengan vitamin namun juga porsi gizi seimbang.

"Nggak melulu vitamin, tapi makronutrien lebih penting. Cukup konsumsi vitamin tapi lupa konsumsi protein cukup, makan asal-asalan, malah berbahaya," tambahnya.

Osteoporosis

2 dari 5 Orang Indonesia Berisiko Osteoporosis, Ini Nutrisi dan Gaya Hidup yang Harus Diperhatikan

Di Indonesia, 2 dari 5 orang berisiko terkena osteoporosis, dengan 41,2 persen orang berusia di bawah 55 tahun sudah mengalami osteopenia atau kepadatan tulang menurun.

img_title
VIVA.co.id
29 Oktober 2024