Hati-hati, Kerja Lembur Bisa Bikin Stres dan Gangguan Jantung

kerja lembur
Sumber :
  • inmagine

VIVA – Gaya hidup sangat memengaruhi kesehatan tubuh, terutama organ jantung. Bagi kalian yang gemar bekerja hingga larut malam alias lembur, waspada memicu gangguan pada fungsi kerja jantung.

4 Trik Manajemen Stres yang Tepat, Tahun Baru Dijamin Lebih Rileks dan Damai

Kerja lembur kemungkinan besar mengurangi waktu tidur sehingga berpotensi menyebabkan penyakit jantung. Kerja lembur juga berkaitan erat dengan tekanan darah tinggi, stres, dan pola makan tidak sehat yang merupakan faktor risiko penyakit jantung. 

Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Primaya Hospital Bekasi Barat, dr. Fachmi Ahmad M. Sp.JP mengatakan bahwa pekerjaan yang memakan waktu panjang, menggunakan sistem bergilir atau shift, berisiko terhadap masalah di jantung.

Ini 7 Penyebab Lemak Menumpuk di Perut dan Cara Mencegahnya

Selain itu, pekerjaan yang berkaitan dengan beban berat, terpapar karbon monoksida atau polutan lain turut memicu risiko kerusakan di jantung.

"Duduk dalam waktu lama juga berpotensi memicu penyakit jantung seperti tekanan darah dan kadar kolesterol tinggi, stres, pola tidur tak teratur, dan pola makan tidak sehat," ujar dokter Fachmi dalam acara virtual bersama Primaya Hospital, baru-baru ini. 

Rutin Tidur Siang 20 Menit di Tengah Aktivitas Padat, Ini 6 Manfaat yang Wajib Kamu Ketahui!

Demi jantung sehat, waktu kerja maksimal yang disarankan adalah 8 jam sehari selama 5 hari dalam satu pekan. Sedangkan waktu lembur maksimal 2 jam. 

Selain bekerja 8 jam per hari, pekerja harus rutin bergerak aktif di sela-sela pekerjaan agar terhindar dari penyakit jantung. Durasi aktivitas seperti berdiri dan berjalan yang disarankan adalah 5 menit untuk setiap 1 jam bekerja. 

"Adapun kudapan saat bekerja yang direkomendasikan demi jantung sehat adalah kacang-kacangan, buah, dan sayuran. Rutin menjalani pemeriksaan kesehatan atau medical check-up juga penting bagi pekerja," ungkapnya.

Hal lain yang dapat memicu penyakit jantung adalah tingkat stres. Kaitan antara stres dan penyakit jantung karena berbagai gejala yang menyertai seperti insomnia atau gangguan tidur dan depresi yang mengarah ke gaya hidup tidak sehat. 

"Berbagai studi juga menemukan stres dalam jangka panjang bisa meningkatkan kadar kolesterol, gula darah, tekanan darah, dan trigliserida,” kata dokter Fachmi.

Untuk menyehatkan jantung, olahraga apa pun pada dasarnya baik untuk kesehatan jantung asalkan dilakukan dengan tepat dan sesuai kemampuan. Jenis olahraga terbaik adalah yang berupa aerobik, seperti joging, berenang, jalan cepat, dan bersepeda. 

"Lakukan olahraga tersebut rata-rata 40 menit sehari selama tiga atau empat kali dalam satu pekan," pesannya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya