Estrogen Tambahan Ampuh Lecut Gairah Saat Menopause?

Ilustrasi orang tua
Sumber :
  • Pixabay/huskyherz

VIVA – 

Keseringan Masturbasi Malah Bikin Libido Pria Anjlok? Ahli Bilang Gini

Fase menopause kerap dikhawatirkan oleh sebagian besar perempuan lantaran merasakan perubahan besar termasuk penurunan gairah seksual. Tak sedikit yang akhirnya memilih hormon 'ekstra' untuk tetap membantu tubuh merasakan sensualitasnya.

Dikatakan Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof. DR. Dr. Budi Wiweko, SpOG (K), menopause terjadi saat sel telur mulai berkuranh drastis sehingga tak mampu memproduksi hormon estrogen dalam jumlah cukup. Padahal, hormon itu sangat berguna bagi tubuh, terutama kaum hawa.

Kenapa Seseorang Selingkuh? Peneliti Ungkap Hubungan Hormon dan Psikologis

"Bagi perempuan itu sangat luar biasa karena bekerja dari ujung rambut ke kaki. Termasuk kesehatam mental. Saat mulai ada keluhan psikis seperti ada mood swing, suka marah-marah akibat vagina kering, libido berkurang jadi sensitif," katanya dalam acara Hidup Sehat, TvOne, baru-baru ini.

Prof Budi Wiweko menambahkan, jelang menopause perempuan butuh mempersiapkan diri agar tak kaget dengan perubahan tubuh. Paling penting, tentunya kesiapan psikis dengan dukungan pasangan dengan meyakini masa menopause adalah suatu hal yang normal.

5 Alasan Berat Badan Susah Turun Meski Sudah Diet

"Apalagi harus didukung pasangan, bahwa masa menopause itu masa normal. Itu fase non reproduksi. Psikis sangat penting ketika timbul keluhan-keluhannya," kata Prof Budi.

Selain itu, persiapan juga dijalani dengan pola hidup sehat seperti makan rendah lemak, gula dan karbohidrat. Cukupi kebutuhan serat dan berbagai mikronutrien serta hidrasi yang baik. Lantas, bagaimana dengan estrogen tambahan? Perlukah untuk tetap melecut gairah di usia senja?

Jawabannya ternyata boleh dengan catatan tetap dalam pengawasan dokter dan bila sangat diperlukan. Ada pun pemberian hormon ini bukan hanya berlaku untuk meningkatkan libido namun juga mengatasi keluhan lain terkait perubahan saat menopause.

"Bila diperlukan dan dirasa sangat amat menganggu keluhannya, baru diberi obat-obatan mulai terapi hormonal yaitu estrogen, pemberian vitamin D. Ada juga fitoestrogen yakni estrogen dari tumbuhan," ujarnya.

ilustrasi stres menjadi generasi sandwich.

Stres Ancam Kesehatan, Perbaiki Pola Hidup melalui Pendekatan Sadar Risiko

Dari sisi fisiologis, stres bisa timbulkan berbagai masalah kesehatan mulai dari kardiovaskular, diabetes melitus, muskuloskeletal, sakit kepala hingga gangguan imunitas.

img_title
VIVA.co.id
6 November 2024