Aligner, Alternatif Kawat Gigi Tanpa Rasa Sakit dan Ganggu Penampilan

ilustrasi gigi.
Sumber :
  • pixabay/pexels

VIVA – Seiring dengan kemajuan teknologi, perawatan gigi kini ikut mendapatkan sentuhan modernisasi dengan munculnya clear aligner yang praktis dan fleksibel. Aligner hadir sebagai solusi dari penggunaan kawat gigi atau behel yang cenderung mengganggu penampilan, menimbulkan rasa sakit, dan membutuhkan perawatan yang intensif. 

Gigi Tanggal Akibat Kecelakaan Hingga Rahang Rusak? Dokter Sarankan Lakukan Ini

Sesuai dengan perubahan gaya hidup, dalam beberapa tahun terakhir semakin banyak pasien perawatan gigi yang memilih aligner karena mereka dapat menjaga kesehatan gigi dengan efek samping yang lebih minimal. 

Menyadari fakta tersebut, Smiley dengan serius menggarap dan menghadirkan aligner bening yang dilengkapi teknologi Artificial Intelligence (AI) pertama di Indonesia. Aligner asli buatan Indonesia ini merupakan hasil kerjasama Smiley dengan para dokter spesialis ortodonti, agar aligner bisa menjadi solusi baru yang canggih dan lebih terjangkau. 

Bukan Bolak-balik! Begini Gerakan Menyikat Gigi yang Benar, Kalau Salah Gusi Akan Terluka

Keseluruhan treatment plan yang ditawarkan hanya dirancang oleh para dokter spesialis ortodonti. Pengguna dapat melakukan konsultasi gratis sewaktu-waktu melalui situs maupun WhatsApp. 

“Kami melihat bahwa merapikan gigi masih dipandang sebagai hal yang premium. Namun, perawatan ini sebenarnya bisa dirancang lebih efektif dan hemat dengan penerapan teknologi yang tepat,” kata Anwar Yunus selaku CEO & Co-Founder dari Smiley, berdasarkan keterangan tertulis yang diterima VIVA.

Wow! Ririn Ekawati Ternyata Punya Budget Khusus Buat Perawatan Gigi, Berapa?

Di tengah pandemi, aligner semakin menjadi pilihan populer dalam merapikan gigi. Selain karena hasil perawatan yang lebih terjamin dan presisi, perawatan aligner juga tidak memerlukan kontrol mingguan/bulanan ke klinik gigi, sehingga pasien bisa berkonsultasi dengan dokter secara online dan dari rumah.

Penggunaan bahan aligner yang elastis dan lembut, serta bisa dibuka kapan saja (saat makan dan minum), membuat pasien lebih nyaman dan fleksibel dalam menjalani kesibukan sehari-hari.

Untuk menjawab kebutuhan pasar yang amat tinggi, Smiley mengandalkan kekuatan teknologi dalam setiap proses pemberian layanan bagi pasien. “Smiley memastikan setiap aligner diproduksi dengan teknologi 3D print dan pasien dapat menyaksikan video simulasi 3D sehingga pergerakan gigi selama dan sesudah perawatan bisa diketahui di awal dan hasil perawatan akhir bisa sesuai dengan ekspektasi tersebut.” ujar drg. Andres Tandean Sp. Ort, Co-Founder dari Smiley.id.

Ilustrasi dokter gigi.

Lebih dari 50 Persen Orang Indonesia Alami Masalah Gigi dan Mulut, Terbanyak Karies pada Anak

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, lebih dari 57,6 persen masyarakat Indonesia mengalami masalah gigi dan mulut, namun klinik gigi belum memadai.

img_title
VIVA.co.id
11 November 2024