Post COVID-19 Syndrome Rentan Intai Perempuan, Ini Kata Dokter

Ilustrasi virus corona COVID-19
Sumber :
  • pixabay

VIVA – Keluhan pasca sembuh COVID-19 kini mulai beragam dan dialami oleh banyak pasien di dunia. Baik itu perempuan dan laki-laki di berbagai kalangan, sama-sama merasakan variasi gejala pada kondisi Post COVID-19 Syndrome.

CIA Duga Kuat COVID-19 dari Kebocoran Laboratorium di Wuhan, China Bereaksi Keras

Meski begitu, kaum hawa rupanya lebih rentan terhadap kondisi tersebut lantaran adanya mekanisme imunitasnya. Dijelaskan oleh dokter spesialis penyakit dalam yang berpraktik di RS Pondok Indah – Puri Indah, dr. Wirawan Hambali, Sp.PD, kondisi Post COVID-19 Syndrome cenderung mengintai mekanisme imunitas manusia.

"Salah satu mekanisme yang dikhawatirkan terjadi mendasari long covid adalah suatu mekanisme autoimun. Perempuan lebih rentan proses autoimun," ujarnya dalam acara media bersama RSPI, Selasa 28 September 2021.

CIA Duga COVID-19 Berasal dari Kebocoran Laboratorium di China, Menurut Media AS

Untuk itu, dokter Wirawan mengatakan agar pasien pasca COVID-19 bisa mengidentifikasi kondisi tubuhnya untuk mengenali sindrom ini. Penting untuk memantau diri dengan batasan yang ada seperti rutin memantau saturasi oksigen.

"Melakukan monitoring pada diri dan juga ada batasannya. Setelah long covid lalu monitoring pada saturasi oksigen ternyata turun pada batas tertentu, itu harus diperhatikan," imbuhnya.

Bukan COVID-19 atau HMPV, Ternyata Ada Virus Ini yang Jauh Lebih Berbahaya Bagi Manusia

Dokter Wirawan menambahkan, secara umum viral load atau jumlah virus COVID-19 akan mereda pada rentang waktu 4-12 minggu. Pada waktu tersebut, idealnya kondisi tubuh juga sudah mulai membaik. Namun jika kondisi tak kunjung mereda usai batas waktu itu, maka waspada sebagai tanda Post COVID-19 Syndrome.

"Coba aware jangan-jangan kita alami post COVID-19 syndrome. Batasan waktunya itu. Ketika nggak kembali sehat kepada kondisi seperti sebelum sakit COVID-19 mesti waspada. Dulu misalnya kuat naik tangga, tapi sekarang naik 1 lantai aja udah kecapean. Itu sudah jadi alarm," bebernya.

Jubir baru Kementerian Luar Negeri China Mao Ning menjalankan tugas perdana

CIA Dukung Teori COVID-19 dari Kebocoran Lab di China, Beijing Minta AS Stop Manipulasi

China meminta AS berhenti mempolitisasi dan memanipulasi isu asal-usul virus corona, berhenti mencemarkan nama baik negara lain, dan berhenti melemparkan kesalahan.

img_title
VIVA.co.id
28 Januari 2025