Pasien Diabetes Rentan Idap Gejala Post COVID-19 Syndrome
- vstory
VIVA – Pasien COVID-19 saat ini sudah mencapai puluhan juta jiwa di seluruh dunia, bahkan angka kasusnya melebihi pandemi Flu Spanyol. Kendati begitu, tim medis mulai fokus pada gejala yang dialami pada pasien pasca COVID-19 lantaran keluhannya cukup bervariasi.
Pada umumnya, COVID-19 yang dulu dianggap sebagai penyakit paru-paru, kini sudah menjadi penyakit sistemik. Artinya, virus corona jenis baru ini mampu mengintai berbagai organ yang ada di tubuh dengan gejala yang berbeda pada tiap orang.
Tak heran, gejalanya pun sangat bervariasi, termasuk pada pasien pasca sembuh dari COVID-19. Akan tetapi, tak semua pasien berisiko alami beragam gejala tersebut atau disebut dengan Post COVID-19 Syndrome.
"Apakah berjuta orang (yang sakit COVID-19) semua harus diperiksa? Tentu ada rambu tertentu," ujar dokter spesialis penyakit dalam yang berpraktik di RS Pondok Indah – Puri Indah, dr. Wirawan Hambali, Sp.PD, dalam acara media bersama RSPI, Selasa 28 September 2021.
Rupanya, salah satu kelompok yang cukup rentan adalah mereka yang menyandang diabetes. Sebab, penyandang diabetes termasuk dalam kelompok yang berisiko tinggi pada paparan infeksi COVID-19.
"Mereka kelompok berisiko tinggi seperti lansia, gejala berat, mereka ada komorbid seperti diabetes diharapkan memeriksa diri pasca sembuh COVID-19," imbuhnya.
Tak hanya itu, pasien dengan gejala berat juga berisiko mengalami Post COVID-19 Syndrome dengan keluhan yang juga lebih beragam. Untuk itu, kelompok tersebut diharapkan lebih waspada agar mengenali kondisi tubuhnya.
"Saya kira itu kelompok yang diharapkan lebih waspada untuk menakar diri, jangan-jangan alami post covid-19 syndrome saat kondisi tubuh tak seperti di awal sebelum sakit," kata dr. Wirawan Hambali.