Tanda Gula Darah Tinggi, Ternyata Bisa Dilihat dari Leher dan Ketiak
- Pixabay/TesaPhotography
VIVA – Salah satu penyebab tingkat gula darah melonjak adalah obesitas. Penderita diabetes jarang menunjukkan gejala yang parah, sehingga kondisi ini sering dianggap jinak. Namun, jika tidak diobati, diabetes dapat meningkatkan risiko komplikasi kardiovaskular.
American Diabetes Association (ADA), menyatakan, satu tanda di leher dan ketiak, bisa menjadi tanda peringatan kadar gula darah tinggi yang berbahaya. Diabetes tipe 2 biasanya berkembang di sekitar usia paruh baya dan lebih sering terjadi pada individu yang memiliki kelebihan berat badan sehingga tubuhnya berhenti merespons insulin.
Regulasi insulin yang tidak normal ini, menyebabkan peningkatan kadar gula darah yang signifikan, yang meningkatkan risiko serangan jantung, kebutaan dan masalah ginjal. Diabetes tipe 2, dapat terjadi pada tahap kehidupan yang berbeda dan untuk sejumlah alasan yang berbeda.
Menurut Everyday Health, tanda-tanda awal kadar gula darah tinggi atau tidak terkendali, mungkin muncul di sekitar leher dan ketiak. ADA memperingatkan, ketika kadar gula darah tinggi dan tidak normal, area kulit akan menebal di bagian belakang leher, ketiak, wajah, atau area lainnya.
Perubahan kulit ini dikenal sebagai acanthosis nigricans dan bisa menjadi tanda resistensi insulin. National Health Service (NHS) menggambarkan, kondisi kulit ini seperti terdapat bercak hitam pada kulit yang biasanya muncul di ketiak, leher atau selangkangan.
"Bisa jadi itu pertanda dari kondisi yang mendasarinya, sehingga perlu diperiksakan ke dokter umum. Gejala utamanya adalah, bercak-bercak kulit yang lebih gelap dan lebih tebal dari biasanya," kata NHS, dikutip VIVA dari laman Express, Minggu, 26 September 2021.
Institusi kesehatan lain mengklaim, tekstur kulit mungkin tampak seperti berbeludru dan dapat ditemukan di lutut dalam beberapa kasus. Hasil penelitian telah menunjukkan, acanthosis nigricans paling sering terjadi pada orang gemuk dan pada individu yang tubuhnya terlalu banyak memproduksi insulin.
Lebih lanjut ADA mengatakan, potongan kecil kulit ekstra yang disebut dengan tag kulit, juga dapat terbentuk pada lipatan kulit.