Susah Kontrol Asupan Garam? Begini Caranya Menurut Ahli

Ilustrasi garam.
Sumber :
  • Pixabay/bykst

VIVA – Tak dapat dimungkiri, natrium atau sodium (garam) memiliki peranan penting yang dibutuhkan tubuh sebagai zat gizi esensial untuk mewujudkan hidup sehat, kuat, dan aktif.

Masakan Keasinan? Tenang, Ini Trik Mudah Mengatasinya dengan 1 Bahan Simpel!

Kelebihan maupun kekurangan (defisiensi) natrium dapat berisiko mengalami gangguan kesehatan. Jika kelebihan, maka efeknya adalah muncul berbagai penyakit degeneratif seperti hipertensi, stroke, gagal jantung, dan lain lain.

Namun jika kurang mengonsumsi garam, juga akan menimbulkan efek buruk, antara lain terjadi gangguan fungsi otot dan saraf, gangguan kontrol gula darah, dan lain sebagainya. Lalu, bagaimana cara menyeimbangkan atau mengontrol asupan garam?

Angka Kematian Penyakit Jantung di Indonesia Capai 650 Ribu, Dokter Ungkap Pemicu Utama Hipertensi

Ahli Gizi sekaligus Dosen di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, Dr. Ir. Annis Catur Adi, M.Si, mengungkapkan, ada beberapa cara untuk mengendalikan asupan garam, yang sesuai dengan kebiasaan atau pola konsumsi masyarakat Indonesia.

Dokter Annis pun tidak memungkiri bahwa kebiasaan masyarakat Indonesia dalam membuat masakan, banyak menggunakan bumbu dan rempah yang memiliki cita rasa tinggi. Padahal, dalam berbagai bumbu dan rempah itu juga sudah cukup banyak mengandung natrium.

Dianggap Picu Obesitas Hingga Bikin Bodoh, Ahli Gizi Ungkap Manfaat MSG Jika Dikonsumsi Secukupnya

"Nah, cara yang sesuai jika masakan kita sudah banyak menggunakan berbagai bumbu rempah adalah, dengan hanya manambahkan garam dapur dalam jumlah yang sedikit sekali," ujarnya dalam webinar 'Peran Umami Sebagai Cara Mengatur Asupan Gizi dalam Meningkatkan Kesehatan', yang digelar PT Ajinomoto Indonesia dan PT Rumah Inovasi Natura, belum lama ini.

Annis menambahkan, jika ingin makanan yang kita konsumsi memiliki cita rasa yang tinggi namun ingin tetap rendah garam, menambahkan MSG bisa jadi solusi.

"Banyak penelitian di luar negeri seperti di Jepang, menunjukkan bahwa penggunaan MSG bisa menjadi strategi diet rendah garam. Sebab, kandungan natrium dalam MSG hanya 1/3 dari kandungan natrium pada garam dapur biasa,” ungkap dia.

Dalam kesempatan itu, Public Relations Manager PT Ajinomoto Indonesia, Katarina Larasati, berharap, orang-orang yang bergabung dalam webinar ini dapat menyebarkan fakta informatif dan ilmiah yang telah disampaikan.

"Acara webinar ini tidak akan berhenti sampai di sini. Setelah ini, masih akan ada acara selanjutnya hingga bulan November 2021, yang diperuntukkan bagi kalangan ahli gizi, ahli diet, dan mahasiswa/i gizi," terang Katarina Larasati.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya