Serangan Jantung Usia Muda Gejala Lebih Ringan, Ini Faktanya
- Pexels
VIVA – Serangan jantung dapat mengintai berbagai kalangan dan tak melulu pada kelompok lanjut usia (lansia). Faktanya, serangan jantung sendiri sudah banyak mengintai mereka di usia muda bahkan meski rajin berolahraga. Kok bisa?
Dipaparkan dokter spesialis penyakit jantung, dr Dian Zamroni SpJP(K), serangan jantung bisa memberikan keluhan yang berbeda pada tiap orang. Terlebih pada usia muda, yang mungkin rajin berolahraga, derajat gejala serangan jantung bisa lebih ringan.
"Kalau orang muda sering olahraga, ada kondisi otot jantung butuh pasokan darah. Begitu ada sumbatan di pembuluh darah utama, darah masih ngalir di pembuluh darah kecil, jadi gejalanya ringan," terang dokter Dian, dalam acara Hidup Sehat, tvOne, baru-baru ini.
Gejala ringan yang dimaksud, antara lain nyeri dada atau ulu hati derajat rendah serta tak memicu dampak buruk jangka panjang pada jantung.
Untuk itu, dokter Dian menganjurkan agar masyarakat bisa rutin berolahraga, sehingga apabila ada masalah di otot jantung, gejalanya tak berat dan bisa ditangani segera. Namun, olahraga sendiri tak berarti mencegah timbulnya masalah di tubuh, termasuk serangan jantung.
"Selama kita miliki faktor risiko, (misal) ada hipertensi dan diabetes, meski olahraga, risikonya (serangan jantung ) pasti lebih besar dibanding yang sehat," paparnya.
Meski berolahraga, tentu setiap individu harus mengenali faktor risiko masing-masing seperti pola hidup buruk mencakup merokok atau asupan tinggi lemak. Maka dari itu, pola hidup baik secara keseluruhan harus dijalani dan bukan hanya satu faktor saja.
Lantas, bagaimana mendeteksi gejala serangan jantung sejak dini?
"Kalau keluhanya dada seperti ditusuk tapi saat ditekan enggak ada perubahan, berlangsung lebih dari 20 menit dan ada mual atau keringat dingin, segera pikir itu serangan jantung," bebernya.