Minum Teh Manis Hangat Bisa Cegah Serangan Jantung?
- Times of India
VIVA – Secangkir teh manis hangat kerap dijadikan minuman untuk menjadi teman ngobrol atau pendamping di kala lelah melanda. Siapa sangka, khasiat minuman legendaris ini mampu mencegah serangan jantung. Kok bisa ya?
Sebenarnya tak melulu harus teh manis, pada dasarnya minuman hangat apapun dapat memberi efek penting tersebut terhadap tubuh. Hanya saja, meminum teh manis hangat sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia di saat masalah kesehatan menerpa.
Dipaparkan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, dr. Dian Zamroni SpJP(K), dengan mengonsumsi sesuatu yang hangat, tubuh bisa mendapatkan efek rileksasi. Tak terkecuali bagi organ vital jantung, yang bermanfaat untuk meringankan beban kerjanya.
"Dengan minum air hangat atau teh manis, dengan kondisi itu (hangat) menyebabkan relaksasi artinya tekanan darah menjadi lebih normal, denyut jantung lebih ringan, itu beban jantung lebih ringan," ujarnya dalam acara Hidup Sehat, TvOne, beberapa waktu lalu.
Saat beban jantung lebih ringan, efeknya pun akan lebih baik kondisinya ketika mengalami serangan jantung. Tak sedikit kasus serangan jantung, yang bahkan derajat kerusakannya lebih ringan dengan adanya efek rileksasi itu.
"Sehingga derajat kerusakan otot jantung berkurang saat serangan jantung timbul. Tapi kalau sudah ada sumbatan di pembuluh darah jantung, minum teh manis tidak akan mempengaruhi. Ini hanya bermanfaat pada yang tidak memiliki sumbatan di jantung," paparnya.
Gejala serangan jantung sendiri sebenarnya mudah dikenali. Hanya saja, banyak masyarakat yang belum memahaminya. Terlebih, gejala pada setiap orang berbeda-beda dan tak semuanya mengalami gejala klasik.
"Kalau ungkap dada sakit, itu klasik. Yang enggak klasik, mungkin nyeri ulu hati, dikira sakit perut. Itu yang menyebabkan pasien datang terlambat akibatnya bisa membawa kematian jika tidak ditangani secara tepat," ungkapnya.
Patut diwaspadai sebagai serangan jantung, apabila gejala nyeri uluhati tersebut disertai faktor-faktor penyerta seperti genetik penyakit jantung atau usia lanjut. Serta, gaya hidup kurang baik mulai dari merokok, tekanan darah tinggi, diabetes, dan jarang berolahraga.
"Ada faktor risiko itu yang menempel, lalu ada keluhan dada nggak nyaman dan ulu hati sakit, maka pikirkanlah suatu hal yang berbahaya seperti penyakit jantung. Segera ke dokter untuk dicek," pesan dokter Dian.