Peduli ODGJ, Ariel Tatum Hingga Awkarin Sediakan Fasilitas Kesehatan
- vstory
VIVA – Data dari Kementerian Kesehatan pada 2018 mencatat 9,8 persen dari total penduduk Indonesia mengalami gangguan jiwa. Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODJG) adalah orang yang mengalami gangguan dalam pikiran, perilaku dan perasaan yang termanifestasi dalam bentuk sekumpulan gejala dan/atau perubahan perilaku yang bermakna, serta dapat menimbulkan penderitaan dan hambatan dalam menjalankan fungsi orang sebagai manusia.
Melalui kampanye Kita Manusia, platform sosial Menjadi Manusia bersama Kita Bisa, Karin Novilda, Ariel Tatum, dr. Jiemi Ardian, Avianti Armand, Ubah Stigma, TeamUp, Infia, dan Marsan Susanto mengajak masyarakat untuk bergandengan tangan menyediakan fasilitas kesehatan memadai bagi para penderita gangguan jiwa akut di Indonesia.
Kita Manusia adalah kampanye dengan misi untuk mengedukasi masyarakat akan minimnya penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Indonesia, sekaligus menggalang donasi dalam rangka membangun infrastruktur kesehatan yang lebih layak bagi mereka.
Kampanye ini diprakarsai oleh Menjadi Manusia, platform sosial yang digagas Rhaka Ghanisatria bersama kedua rekannya, Adam Alfares Abednego dan Levina Purnamadewi.
“Kami percaya, semua ODGJ berhak pulih. ODGJ yang tidak tertangani sekarang juga manusia, seperti kita. Namun sayangnya, karena stigma yang kuat dan minimnya infrastruktur kesehatan, banyak dari mereka tidak mendapatkan treatment yang tepat,” ujar Rhaka Ghanisatria.
Sebagai sesama, Menjadi Manusia merasa terpanggil untuk bahu-membahu menolong ODGJ yang terlantar dan membutuhkan bantuan. “Salah satu ikhtiar kita merangkul mereka adalah melalui kegiatan Kita Manusia ini,” lanjut Rhaka.
Merayakan Hari Kesehatan Mental Sedunia yang jatuh pada tanggal 10 Oktober, Kita Manusia akan melangsungkan berbagai aktivitas edukasi, yang juga bertujuan untuk mengumpulkan donasi. Di antaranya, pembuatan video dokumenter mini yang menampilkan Ariel Tatum, film pendek yang diperankan oleh Ray Sahetapy, dan berbagai macam video edukasi tentang kesehatan jiwa supaya masyarakat lebih mengenal ODGJ dan kondisi mereka yang belum tertangani dengan baik. Video-video ini akan ditayangkan di berbagai kanal media sosial Menjadi Manusia.
Selain itu, dilanjutkan dengan beragam kegiatan daring melibatkan masyarakat serta ODGJ yang telah berhasil bangkit.
“Harapan kami, kampanye Kita Manusia akan dapat menghimpun donasi untuk menyediakan tempat yang lebih layak untuk ODGJ di Indonesia. Kami akan merenovasi panti rehabilitasi Al-Fajar Berseri yang didirikan oleh Marsan Susanto yang saat ini ditinggali oleh teman-teman ODGJ, supaya mereka mendapatkan keamanan dan kenyamanan selama tinggal di sana,” tutur Rhaka.
Dalam kegiatan dimaksud, Kita Manusia bermitra dengan beberapa dokter spesialis kejiwaan, arsitek, komunitas, media alternatif, dan aktivis kesehatan mental lainnya. Dengan infrastruktur kesehatan dan dukungan perawatan yang mumpuni, diharapkan ODGJ pada akhirnya dapat menolong dirinya sendiri untuk berdikari menjadi individu yang memiliki kehidupan seutuhnya.
Minimnya jumlah rumah sakit di Indonesia membuat banyak ODGJ akut tidak tertolong. Mereka tidak mendapatkan hak sebagai warga negara, sulit memperoleh akses kesehatan, serta tidak diterima masyarakat walaupun sudah kembali produktif. Pada kebanyakan kasus, berakhir dengan pemasungan.
Penyediaan infrastruktur kesehatan yang layak bagi ODGJ dinilai sangat perlu. Maka dari itu, Kita Manusia ingin merenovasi panti rehabilitasi yang sudah kelebihan kapasitas.