Berisiko Terpapar COVID-19, Calon Jemaah Haji Diimbau Vaksin Lengkap

Ilustrasi vaksin.
Sumber :
  • Freepik/wirestock

VIVA – Jemaah haji diimbau selalu waspada terhadap risiko penularan COVID-19 dan penularan penyakit lainnya dengan melakukan protokol kesehatan. Pasalnya jemaah haji yang akan berangkat ke Arab Saudi pasti berinteraksi dengan jemaah lain yang berasal dari berbagai negara dan tidak tahu riwayat kesehatannya.

BPOM Targetkan WHO Maturity Level 4 untuk Tingkatkan Kualitas Pengawasan Kesehatan Masyarakat

Kepala Pusat Kesehatan Haji, dr. Budi Sylvana mengingatkan Jemaah Haji agar selalu mempersiapkan kesehatannya sejak dini dengan melakukan vaksinasi lengkap. Hal itu juga untuk mempermudah proses keberangkatan haji saat kelak pandemi usai.

“Kami ingin kemaaah haji yang belum divaksinasi COVID-19, segera melakukan vaksinasi secara lengkap tanpa menunggu kalau berangkat haji, sehingga masyarakat Indonesia lepas dari pandemi COVID-19, dan jemaah haji dapat diberangkatkan ke Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji,” kata dr. Budi, dalam keterangan persnya, Sabtu, 11 September 2021.

Kini Hadir Cara Mudah Pantau Kesehatan Anak

Vaksinasi sendiri seharusnya dilakukan untuk meminimalisir gejala berat COVID-19 yang memicu pasien harus dirawat di rumah sakit. Padahal, data WHO (World Health Organization) pada tahun 2020 lalu memprediksi bahwa akan terjadi kelangkaan peralatan medis di dunia yang berdampak pada kebutuhan para tenaga medis dan pasien dalam menghadapi COVID-19.

Sharia, Government Relations and Community Investment Director Prudential Indonesia, Nini Sumohandoyo mengatakan bahwa pihaknya telah identifikasi, di mana peralatan medis menjadi kebutuhan yang sangat penting. Hal itu terutama bagi rumah sakit dan pusat penanganan COVID-19 seperti di Asrama Haji.

Kemenag Mulai Seleksi Maskapai untuk Transportasi Udara Jemaah Haji 2025

"Sejak April 2020 lalu dan sampai saat ini, selain memberikan donasi alkes, PLA juga telah memberikan inisiatif bantuan lain senilai lebih dari Rp7 miliar. Prudential menyadari tingginya peningkatan kasus COVID-19 di Indonesia, membuat tugas pemerintah dan tenaga medis tidak mudah. Kami berharap donasi ini bisa sedikit membantu dan meringankan tugas tenaga medis dalam merawat pasien COVID-19," tutur Nini dalam keterangannya.

Saat ini, WHO juga terus bekerja sama dengan pemerintah di berbagai negara untuk meningkatkan produksi peralatan medis. Melihat potensi kelangkaan peralatan medis, Prudential Indonesia mengambil peran aktif untuk membantu upaya pemerintah dan masyarakat dalam memerangi COVID-19 sejak awal pandemi tahun lalu.

Donasi diberikan dalam dua tahap. Pada tahap pertama, pihaknya telah mendistribusikan 2.000 selang oksigen, 2.800 masker N95 dan 3.000 alat infus untuk kebutuhan para tenaga medis dan pasien di Rumah Sakit Darurat Asrama Haji, Jakarta pada 28 Juli 2021 lalu.

Donasi tahap kedua berupa 14 tempat tidur pasien yang telah diterima oleh perwakilan Kementerian Kesehatan pada 10 Agustus 2021, dan akan didistribusikan langsung ke sejumlah rumah sakit di Tangerang.

Menanggapi donasi peralatan medis dari Prudential, Budi Gunadi Sadikin selaku Menteri Kesehatan Republik Indonesia mengapresiasi hal tersebut. Sebab, donasi sangat dibutuhkan agar mampu mendukung kinerja penanganan COVID-19.

"Kebutuhan peralatan medis yang telah kami terima, akan kami manfaatkan secara baik dan akan kami berikan tepat pada sasarannya," tutur Menkes Budi.

Ilustrasi kasus demam berdarah dengue (DBD)

Pemerintah Kalimantan Timur Gandeng Malaysia Buat Kendalikan Dengue

Menurut studi yang dimuat dalam The New England Journal of Medicine, vaksin DBD dapat mencegah infeksi demam berdarah hingga 80,2 persen.

img_title
VIVA.co.id
22 Desember 2024