Bahaya Lumpuh, Kebiasaan Ini Rentan Picu Saraf Kejepit
- U-Report
VIVA – Saraf kejepit kerap dialami oleh sebagian besar masyarakat lantaran gaya hidup yang kurang baik. Sayangnya, tak banyak yang memahami bahwa dampak dari saraf kejepit bisa sangat fatal, termasuk kelumpuhan. Bagaimana penjelasannya?
Dikatakan dokter spesialis saraf, dr. Winnugroho Wiratman, Sp.N(K), Ph.D, saraf kejepit dapat terjadi karena dipicu gaya hidup kurang sehat yang berdampak pada obesitas. Tak hanya itu, kebiasaan yang dilakukan gaya hidup kaum urban juga berisiko besar terhadap saraf kejepit.
"Termasuk yang obesitas, lansia, orang yang terlalu banyak duduk atau sedentary lifestyle. Misal, berangkat kerja pakai mobil dan hanya duduk saja lalu di kantor juga duduk terus, itu berisiko tinggi," ujarnya dalam acara Hidup Sehat, TvOne, Kamis 9 September 2021.
Gaya hidup lain yang kerap menjadi kebiasaan generasi muda seperti memakai sepatu hak tinggi sehingga rentan memicu saraf kejepit di pinggang. Pada para pria pun, kerentanan saraf kejepit bisa timbul apabila sering menyimpan dompet di kantong belakang celana. Bahaya yang ditimbulkan pun tak main-main karena berisiko kelumpuhan.
"Saraf kejepit bisa picu kelumpuhan karena ketika saraf terganggu, maka nggak ada komunikasi antara otak dan kaki. Karena saraf seluruh tubuh saling berhubungan satu sama lain dan berpusat di otak," tuturnya.
Untuk mencegahnya, disarankan agar tiap individu selalu menerapkan posisi yang ergonomis saat beraktivitas seperti mengangkat benda berat dengan posisi jongkok. Selain itu, berat badan sebaiknya lebih ideal dengan aktif bergerak dan menjaga pola makan.
Terakhir, kebiasaan-kebiasaan buruk yang berbahaya untuk posisi tubuh sebaiknya tidak sering dilakukan. Lantas, bagaimana mengenali saraf kejepit agar segera ditangani?
"Kalau ada kesemutan dalam waktu lama sampai ke ujung kaki, itu tanda awal saraf kejepit yang harus diwaspadai," kata dia.