Mampukah RI Hidup Berdampingan dengan COVID-19? Ini Kata Pakar

Ilustrasi virus corona.
Sumber :
  • Freepik/pikisuperstar

VIVA – Banyak pakar meragukan bahwa COVID-19 mampu dihilangkan dari muka bumi ini, sehingga menilai virus ini akan hidup berdampingan dengan manusia. Meski begitu, siapkah masyarakat Indonesia menjalani kehidupan baru tersebut?

Prabowo Sebut Indonesia Bakal Jadi Anggota GAVI, Kucurkan Dana Rp 475 Miliar Lebih

Menurut pengamat vaksinasi dari Universitas Indonesia, Prof Tjandra Yoga Aditama, Indonesia mampu hidup berdampingan dengan virus ini selayaknya penyakit menular lain. Hanya saja, perlu ditekankan bahwa virus ini bisa berjalanan beriringan dengan manusia melalui tiga hal yakni pembatasan sosial dengan protokol kesehatan, vaksinasi, dan tracing.

"Kalau ada PPKM, testing dan tracing dinaikan, dan vaksin diberikan, kasus akan turun. Terlihat dari yang awal Juli kasusnya sampai 50 ribu, di akhir Agustus jadi 5 ribu," tuturnya dalam sesi VIVATalk, Rabu, 8 September 2021.

PM Singapura Positif Covid-19 Setelah Kunker ke Beberapa Negara

Untuk bisa hidup berdampingan, setidaknya angka kasus harus dijaga dengan baik melalui tiga langkah dasar tersebut. Tak hanya itu, protokol kesehatan yang dijalani juga harus diperketat agar tak ada lagi yang menularkan sehingga mutasi virus tidak bermunculan.

"Lakukan tes besar-besaran agar ketahuan yang OTG (orang tanpa gejala) lalu diisolasi. Masyarakat juga harus patuh memakai masker," imbuh Dokter Spesialis Paru itu.

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

Selain protokol kesehatan dan vaksin serta pembatasan sosial, tiap individu diharapkan mampu menjalani pola hidup bersih dan sehat di masa pandemi ini. Agar nantinya, sistem imun meningkat sehingga virus tak lagi bermutasi dan menular namun mampu dihancurkan.

"Makin banyak daya tahan tubuh besar peluangnya (hidup berdampingan dengan virus). Dianjurkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan makan bergizi, istirahat, jangan rokok, kelola stres agar imun baik," tuturnya.

Terakhir, masyarakat diminta memantau dengan ketat angka-angka yang dipaparkan terkait COVID-19. Dengan begitu, tindakan pencegahan akan lebih baik dan cepat untuk dilakukan.

"Jangan sampai naik 5 kali lipat agar kasus tidak berkepanjangan. Kasus banyak karena adanya virus dan manusia. Kalau virus baru lagi, situasi berubah lagi, orangnya kalau makin tidak jaga prokes, situasi berubah juga," pesan Prof Tjandra.

Presiden Prabowo Subianto bertemu dengan Ketua Dewan Global Alliance for Vaccines and Immunization (GAVI) José Manuel Barroso.

Bertemu Prabowo, GAVI Janji akan Perkuat Kerja Vaksin dengan Indonesia

Ketua Dewan Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi (GAVI), Jose Manuel Barroso berkomitmen untuk melanjutkan kerja sama dengan Indonesia dalam upaya memperkuat imunisa

img_title
VIVA.co.id
7 Desember 2024