Penyebab Kentut Berbunyi Kencang dan Bau
- Pixabay/pexels
VIVA – Buang angin atau kentut adalah proses alamiah tubuh yang harus dibiarkan lepas. Tapi, terkadang keinginan kentut bisa muncul di waktu yang tidak tepat sehingga membuat seseorang cenderung menahannya.
Padahal, menahan kentut bisa berakibat buruk. Seorang dokter bernama Dr Karan Raj, melalui video TikTok menjelaskan bahwa rata-rata orang kentut sekitar 14 kali sehari.
"Semakin banyak semakin ramai. Jika seseorang mengatakan kepadamu dia tidak kentut mereka bohong dan kamu harus langsung menyangkal mereka atau mereka punya gangguan perut yang merupakan darurat medis," katanya sambil menyisipkan sedikit lelucon.
Dikutip laman The Sun, dokter NHS itu menjelaskan kepada 4,2 juta pengikutnya di TikTok bahwa rata-rata volume kentut cukup untuk mengisi balon berukuran medium.
"Kalau kamu menahan kentut terlalu lama itu bisa diserap lagi ke dalam sirkulasi darah dan dihembuskan keluar ketika kamu menhembuskan napas," katanya mengingatkan.
Ini artinya napas kamu bisa berbau cukup buruk. Selain itu, seorang ahli sebelumnya mengatakan, menahan angin yang terjebak bisa menyebabkan distensi perut.
Profesor Clare Collins, seorang ahli nutrisi dan diet di Universitas of Newcastle, mengatakan bahwa menahan kentut terlalu lama artinya gas usus yang terakumulasi pada akhirnya akan melarikan diri lewat kentut yang tidak terkendali.
"Kentut pertama di hari Anda biasanya adalah yang terbesar. 75 persen kentut diproduksi oleh bakteri di usus besar. Makanan yang dicerna yang tidak dipecah dimakan oleh bakteri yang memproduksi kentut mikroskopis dan ini terakumulasi sebelum menjadi kentut rutin Anda," jelas Dr Karan.
Dia melanjutkan, 25 persen kentut adalah udara yang tertelan yang tidak dikeluarkan lewat sendawa dan gas yang tidak terpecah dari darah yang mencari jalan ke dalam usus. Lalu, 99 persen kentut adalah gas tidak berbau seperti hidrogen, karbon dioksida dan metana.
Dia menambahkan bahwa hidrogen dan metana mudah terkabar karenanya kamu bisa membuat kentut terbakar, namun dia menekankan bahwa ini tidak direkomendasikan.
Sedangkan satu persen kentut yang berbau merupakan senyawa sulfur yang sangat aktif seperti hidrogen sulfida.
"Suara kentut adalah kombinasi dari getaran sfingter dan pipi bokong yang saling bertabuh-tabuhan," jelasnya.
Dr Karan menambahkan, kecepatan kentut dan keketatan bokong menentukan suaranya, yang juga dikenal sebagai lubang dubur.
Dokter lainnya di TikTok sebelumnya juga menjelaksn bahwa kamu harus mengeluarkan kentut untuk menghindari sendawa berbau seperti kentut.
"Jika kamu menahan kamu menahan kentut kamu bisa menyebabkan heartburn, kembung dan nyeri," jelas Dr Faraz.
"Gasnya bisa keluar sebagai sendara bau dan membuat napas tidak sedap. Bayangkan sendawa yang berbau seperti kentut," lanjutnya.