Wamenkes Imbau Masyarakat Mulai Waspada Varian COVID-19 Mu
- Freepik/pikisuperstar
VIVA – Varian Mu dinilai oleh para pakar bahwa ada kemungkinan memiliki resisten terhadap vaksin COVID-19. Varian itu pertama kali muncul di Kolombia dan telah menyebar di 39 negara, namun hingga saat ini varian tersebut belum terdeteksi di Indonesia.
Meskipun demikian, masyarakat tetap diminta waspada terhadap kemungkinan gelombang ketiga COVID-19 apabila masyarakat tidak patuh protokol kesehatan.
Wakil Menteri Kesehatan RI dr. Dante Saksono Harbuwono mengatakan, semakin banyak kasus COVID-19 berkembang dan semakin lama pandemi ini berlangsung maka virus itu akan melakukan modifikasi dan melakukan mutasi.
“Di sekitar kita, varian ini belum terdeteksi. Kita sudah melakukan genom sekuensing terhadap 7 ribuan orang di Indonesia dan belum terdeteksi varian tersebut. Mudah-mudahan varian Mu ini akan abortif,” katanya dalam keterangan persnya, Rabu, 8 September 2021.
Varian Mu ini terjadi secara konteks laboratorium bukan dalam konteks epidemiologi. Meski dianggap resisten terhadap vaksin, namun penyebarannya tak semasif varian delta.
“Varian Mu itu mempunyai resistansi terhadap kondisi vaksin, tetapi penyebarannya tidak hebat seperti penularan dari varian Delta,” kata Wamenkes Dante.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan juga mengatakan bahwa jika pandemi berlanjut akan bisa timbul varian-varian lain. Sehingga masyarakat tetap diminta disiplin menerapkan protokol kesehatan
“Saya sekali lagi mengimbau kita semua supaya kompak untuk disiplin dan saling mengingatkan supaya kita jangan kena lagi gelombang ketiga, karena tadi sudah dijelaskan ada varian Mu. Tidak tahu apakah lebih dahsyat dan lebih ganas,” Tegas Beliau.