Jangan Sepelekan, Ini Tanda Cedera Akibat Olahraga

Ilustrasi berolahraga/olahraga/berkeringat.
Sumber :
  • Freepik/senivpetro

VIVA – Walaupun sedang berada di tengah pandemi, namun kita tidak boleh melupakan aktivitas berolahraga. Olahraga menjadi aktivitas penting yang dapat meningkatkan imunitas dan kesehatan tubuh masyarakat, khususnya di tengah pandemi.

Terpopuler: Shio Kerbau Dapat Angin Segar di 2025, Gak Makan Sebelum Olahraga Banyak Bakar Lemak?

Namun, banyak orang yang belum memahami potensi cedera yang dapat dialami ketika berolahraga serta bagaimana cara melakukan olahraga yang baik dan benar.

Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi, Konsultan Sport Injury & Arthroscopy Primaya Hospital Bekasi Timur, dr. Evan, M.Kes, Sp.OT(K), FICS, mengatakan bahwa banyak penyebab-penyebab cedera yang dapat terjadi namun seringkali tidak disadari oleh masyarakat, termasuk pemanasan yang masih kurang atau tidak melakukan pemanasan.

Tidak Makan Sebelum Olahraga Bisa Bakar Lemak Lebih Banyak? Begini Jawaban dr Tirta

"Semua jenis cedera harus diperiksakan ke dokter karena banyak jenis cedera yang dianggap biasa saja namun di kemudian hari akan menimbulkan masalah yang serius untuk anggota tubuh kita," ujar dr. Evan, M.Kes, Sp.OT(K), FICS, dalam keterangan persnya, Senin, 6 September 2021.

Selain itu, cedera kerap disebabkan oleh penggunaan alat olahraga yang tidak sesuai serta gerakan berulang yang terlalu banyak, terlalu cepat, dan dalam waktu yang lama (overuse). Tak jarang juga akibat otot yang lemah, dan lingkungan yang tidak tepat atau kurang baik dalam melakukan olahraga.

Sukses Digelar, BRI Kembali Jadi Bagian dari Kemeriahan Kafegama Fun Walk 2024

“Kita perlu mewaspadai ciri-ciri awal cedera yang berpotensi diabaikan oleh seseorang seperti timbul nyeri, rasa tidak nyaman, atau mengalami bengkak yang hilang timbul. Ciri-ciri awal tersebut jika diabaikan dapat berdampak buruk pada proses penyembuhannya,” imbuhnya.

Olahraga berisiko timbul cedera

Pada dasarnya, olahraga-olahraga yang dapat berpotensi besar menghasilkan cedera adalah olahraga yang membutuhkan pergerakan besar seperti basket, sepak bola, soccer, ice hookey, baseball, softball atau voli.

"Anda dapat memiliih olahraga yang low impact terhadap cedera seperti jalan kaki, berenang, yoga, atau e-sport,” jelas dokter Evan.

Tanda cedera berat

Lebih jauh lagi, dokter Evan, menambahkan bahwa terdapat ciri-ciri cedera olahraga dengan gejala yang lebih berat yaitu timbulnya luka dan kelainan bentuk pada anggota tubuh seperti deformitas (patah tulang).

Disertai juga bengkak atau bahkan hingga tidak bisa berjalan atau beraktivitas saat olahraga berlangsung.

Pertolongan pertama cedera saat olahraga

Jika seseorang mengalami ciri-ciri cedera yang telah dijelaskan sebelumnya, dokter Evan menganjurkan untuk melakukan penanganan dini cedera dengan langkah-langkah RICE sebagai berikut:

Rest (istirahatkan bagian tubuh yang mengalami cedera)

Ice (berikan es untuk mengurangi bengkak)

Compression (lakukan kompres dingin pada jaringan yang mengalami cedera)

Elevation (meninggikan bagian yang cedera melebihi ketinggian jantung)

Upaya pencegahan

Dokter Evan menjelaskan bahwa olahraga yang tepat adalah olahraga yang sesuai dengan kondisi tubuh kita. Oleh karena itu, orang sehat yang hendak memulai atau melakukan check up anatomi tubuhnya dapat dilakukan dengan alat ukur medis.

"Dengan kita mengukur anatomi tubuh, maka kita akan memperoleh jenis olahraga apa yang cocok sehingga dapat meminimalisir terjadinya cedera,” terangnya.

Universitas Negeri Jakarta menjadi tuan rumah pelatihan National Sports Therapist Course

National Sports Therapist Course 2024: Meningkatkan Kompetensi Terapis Olahraga untuk Mendukung Prestasi dan Kebugaran Masyarakat

National Sports Therapist Course 2024: Meningkatkan Kompetensi Terapis Olahraga untuk Mend

img_title
VIVA.co.id
18 Desember 2024