Demam Misterius Tewaskan 50 Orang di India
- ANTARA FOTO/Rony Muharrman
VIVA – Sebuah demam misterius telah menewaskan 50 orang, termasuk anak-anak, di utara India. Para ilmuwan pun berjuang menemukan penyebabnya.
Sebagian besar mereka yang mengalami kondisi ini mengeluhkan demam tinggi, sakit kepala, dan mual. Ratusan pasien juga membutuhkan perawatan di rumah sakit di negara bagian Uttar Pradesh.
Tidak satupun dari korban yang meninggal positif COVID-19, jadi kemungkinan adanya demam misterius baru muncul usai negara tersebut keluar dari gelombang kedua virus corona yang mengkhawatirkan, demikian laporan BBC.
Para pakar medis di beberapa distrik mempercayai bahwa kemarian tersebut adalah akibat demam dengue, infeksi virus yang disebarkan oleh nyamuk dan telah menginfeksi jutaan orang setiap tahunnya di seluruh dunia.
Dikutip laman Dailystar, banyak pasien yang dibawa ke rumah sakit di bagian timur Uttar Pradesh mengalami penurunan trombosit (kondisi dimana tubuh tidak bisa memproduksi gumpalan) yaitu sebuah tanda dengue yang parah.
Di distrik Firozabad, 40 orang termasuk 32 anak-anak, meninggal dunia selama sepekan terakhir dari demam misterius itu.
Menurut WHO atau Organisasi Kesehatan Dunia, dengue adalah penyakit yang ditularkan oleh gigitan nyamuk betina yang terinfeksi dan ada empat tipe virus tersebut.
Diperkirakan ada lebih dari 50-100 juta kasus dengue di seluruh dunia setiap tahun dan 3 miliar orang yang tinggal di negara endemi dengue.
Nyamuknya berhasil berkembang biak di area dengan wadah-wadah yang terisi air dan menyebarkan virus dengan menghisap darah dari orang yang terinfeksi.
Meskipun gejala-gejalanya membuat para ahli menyimpulkan bahwa dengue kemungkinan besar bertanggung jawab atas kematian di utara India, namun itu masih jauh dari pasti.
Demam misterius bukan hal yang tidak biasa di negara tersebut khususnya setelah musim hujan dimana populasi nyamuk meningkat. Tifus scrub, ensepalitis Jepang, leptospirosis dan chikungunya adalah semua penyakit yang mampu menyebabkan kematian di India.
Tapi, kecuali tes digunakan untuk melacak mereka yang terinfeksi dan terdiagnosis, maka akan sulit untuk membuat penyakitnya terkendali.
"Jika kita tidak menginvestigasi secara benar dan rutin, banyak hal akan terus menjadi misteri," ujar seorang ahli virologi India.