dr Zaidul Akbar: Puasa Seperti Ini Bisa Bakar Lemak dan Obati Diabetes

Ilustrasi diabetes.
Sumber :
  • vstory

VIVA – Dokter sekaligus pendakwah, dr. Zaidul Akbar menyarankan untuk melakukan intermittent fasting jika tubuh kamu tidak bermasalah. Menurut dokter Zaidul, jenis puasa ini memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, di antaranya mampu membakar lemak serta membantu mengobati diabetes

5 Buah untuk Diabetes yang Aman dan Enak Dikonsumsi

Nah, dalam melakukan intermittent fasting ini, ada beberapa minuman sehat yang disarankan oleh Zaidul Akbar untuk dikonsumsi. Namun sebelum itu, kita bahas dulu apa itu intermittent fasting. 

"Intermittent fasting itu misalkan Anda makan terakhir jam 6 sore, abis itu Anda gak makan lagi sampai jam 6 pagi. Sudah 12 jam, itu kategorinya sudah intermittent fasting," terang dia dalam video yang diunggah di YouTube Bamol TV, dikutip VIVA, Kamis 2 September 2021. 

5 Buah yang yang Tidak Boleh Dikonsumsi Setiap Hari, Ini Penjelasannya!

Zaidul menambahkan, setelah 12 jam berpuasa dan mulai merasa lapar, dia menyarankan untuk menahan rasa lapar tersebut dan tidak terburu-buru untuk makan. 

"Lalu, tergantung Anda mau setting-nya intermittent fasting berapa lama. Saya pernah mengerjakan hampir 20 jam, gak makan besar tapi cuma minum saja," cerita dia. 

Hari Diabetes Sedunia: Melawan Diabetes dengan Edukasi dan Gaya Hidup Sehat

Nah, jika jam 6 pagi kita tidak makan besar dan hanya minum saja seperti yang disarankan Zaidul Akbar, lalu minuman seperti apa yang disarankan untuk dikonsumsi? 

"Teh hijau salah satunya. Kemudian kopi yang ringan, kopi yang pahit tapi gak pake gula, mungkin 1 sendok teh kopi bubuk. Karena kopi akan membantu mem-boost up membakar lemak dan metabolisme," ungkapnya. 

Selain teh hijau dan kopi tanpa gula, alternatif minuman lain yang disarankan Zaidul adalah chia seed. Dia menjelaskan, chia seed mengandung anti inflamasi yang tinggi karena ada Omega 3 di dalamnya. 

"Itu bisa bikin kenyang. Anda minum itu jam 6 paginya, atau minum jeruk nipis juga boleh sama madu terus nanti baru makan jam 12 siang. Berarti Anda 18 jam puasa. Para sahabat (Nabi) itu ketika mereka berbuka puasa, mereka berbuka pada saat itu saja, habis itu gak makan apa-apa lagi, puasa lagi sampai sahur. Itu spektakuler buat tubuh. Itu intermittent fasting seperti itu. Jadi, tinggal Anda mau setnya kaya apa," jelasnya. 

Termasuk jika kamu ada yang memiliki riwayat penyakit diabetes. Zaidul turut menyarankan untuk menerapkan intermittent fasting ini. Sedangkan untuk panduan atau langkah-langkahnya, Zaidul menyarankan untuk membaca buku berikut ini. 

"Saran saya coba baca buku The Complete Guide of Fasting, di toko buku ada, sudah terjemahan bahasa Indonesia. Itu mereka menerapkan pola intermittent fasting ini dan ternyata beberapa orang yang kena DM (diabetes melitus) totally bisa bebas dari insulin. Benar-benar bebas dengan menetapkan pola itu dan dia kasih panduannya di situ. Nanti bisa dibaca di buku itu," kata dia. 

Menurut Zaidul, jika kita tidak memiliki masalah dalam tubuh atau tidak memiliki penyakit, maka bisa melakukan intermittent fasting ini. 

"Karena apa? Konsep makan sedikit banyak bergerak itu tidak akan bisa optimal kalau tubuhnya penuh sampah. Karena yang jadi masalah bukan di kalorinya tapi di resistensi hormonnya. Resistensi insulin pada orang kencing manis atau DM, bisa diperbaiki dengan cara puasa atau menyengajakan lapar. Hanya itu. Itulah bagian dari sunnah Nabi," tutup dr. Zaidul Akbar.

ilustrasi Jogging

Studi: Bukan Pagi, Ternyata Lari Sore Paling Ampuh Turunkan Kadar Gula Darah Pasien Diabetes

Tak hanya dapat membantu mereka yang ingin menurunkan berat badan saja. Lari ternyata juga disebut dapat membantu mengontrol kadar gula darah bagi pasien diabetes 2.

img_title
VIVA.co.id
25 November 2024