Arist Merdeka Sirait: Bahaya BPA Bukan Hoax
- Ist
VIVA – Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait menggelar seminar untuk mengingatkan ke kaum ibu mengenai bahaya BPA. Dalam seminar itu, Arist menekankan mengenai bahaya BPA bagi penggunaan sehari-hari terutama untuk ibu dan anak-anak.
"Perlu saya sampaikan sekali lagi bahwa bahaya BPA tidak hoax. BPA terdapat di wadah plastik manapun tetap berbahaya. BPA di gelas juga bahaya, BPA di piring juga bahaya, BPA di galon juga bahaya, dan juga BPA di kemasan plastik dengan No.7," katanya dalam seminar bertajuk Bayi, Balita dan Janin Harus Merdeka dari BPA baru-baru ini.
Arist mengaku, satu hari sebelum acara, pihaknya telah menyurati BPOM. Isi surat tersebut meminta BPOM segera melabeli kemasan plastik dan galon guna ulang dengan kode plastik No.7 yang mengandung BPA.
"Kenapa lebih fokus ke galon guna ulang? Sebab peralatan yang digunakan oleh bayi, balita dan ibu hamil  rata-rata sudah free BPA, botol susu sudah free BPA, sendok makan bayi sudah free BPA. Nah kalau semua itu sudah free BPA tetapi sumber air yang digunakan untuk membuat makanan bayi atau susu bayi bersumber dari air yang terdapat pada kemasan plastik atau galon guna ulang yang mengandung BPA, sama juga bohong, karena BPA dapat bermigrasi," ujarnya.
Sementara itu, BPOM telah melakukan pengujian kembali untuk mengklarifikasi berita-berita yang tidak benar soal BPA pada kemasan galon air minum dalam kemasan akhir-akhir ini. Hal itu dilakukan, demi memastikan kepada masyarakat, air minum dalam kemasan AMDK galon guna ulang yang beredar hingga kini aman untuk dikonsumsi.
Hasilnya, mereka mendapati bahwa migrasi BPA dari kemasan galon sebesar rata-rata 0,033 bagian per juta. Nilai ini jauh di bawah batas maksimal migrasi yang telah ditetapkan BPOM, yaitu sebesar 0,6 bpj. Namun menurut Arist hal ini tidak berlaku untuk bayi.
"Memang betul, BPOM telah mengatur dengan memberi batas toleransi 0.6 ppm. Tapi itu untuk orang dewasa yang boleh jadi masih ada batas toleransi. Tapi jika untuk bayi, balita dan janin, maka harus zero atau free BPA," ujarnya.