Bahaya Asap Rokok pada Ibu Hamil, Bayi Lahir Idap Leukimia
- Freepik/senivpetro
VIVA – Angka perokok Indonesia termasuk sangat tinggi. Hal ini pun berdampak pada orang-orang yang tak merokok, yang ikut menghirup asap dari para perokok, atau disebut dengan perokok pasif.
Akibat yang dirasakan perokok pasif pun sama buruknya dengan perokok aktif. Bahkan, bila perokok ini sudah berkeluarga, efek buruk akan dirasakan istri maupun anak-anaknya.
Spesialis Patologi Anatomi RS Dharmais, dr. Evlina Suzanna Sinuraya, SpPA, mengatakan bahwa bahaya rokok adalah asap atau produk pembakarannya sehingga ini juga bahaya bagi perokok pasif.
Salah satu bahaya dari merokok adalah bisa memicu kanker paru. Penyakit ini pun tidak lagi didominasi usia lanjut tapi sudah banyak diderita usia muda.
"Usia muda di bawah 20 tahun efek dari orangtua, walaupun tidak langsung. Rata-rata pria kanker paru pasti merokok dan anak muda umumnya merokok. Kalau bisa dikatakan 2:1 kejadian perokok ada di usia muda," jelas Evlina dalam webinar memperingati Hari Kanker Paru Sedunia, Kamis 26 Agustus 2021.
Dampak buruk yang juga mesti disadari para orangtua, terutama ayah perokok, adalah pada bayi. Bukan bahaya kanker paru yang dikhawatirkan, melainkan kanker jenis lain.
Evlina mengatakan, pada bayi umumnya yang terjadi adalah leukimia. Kondisi ini pun bukan karena diturunkan secara genetik oleh orangtua, tapi kerusakan itu terjadi saat ibu hamil.
"Atau si ibu baik-baik saja, tapi terpapar hingga muncul leukimia," kata Evlina.
Lebih lanjut Evlina menjelaskan, zat kimia yang terpapar dari asap rokok akan mengakibatkan kelainan darah. Sama seperti paparan zat kimia karena bom atom.
Artinya, zat kimia yang dihasilkan dari paparan asap rokok yang terhirup ibu hamil akan merusak genetiknya.
"Anak bayi kemungkinan, umumnya, adalah terjadinya leukimia. Belum sempat dewasa sudah kena kanker," lanjut Evlina.