Kesemutan Salah Satu Gejala Serangan Stroke? Cek Faktanya

Ilustrasi kaki/kesemutan/varises/ asam urat
Sumber :
  • Pexels/EVG photos

VIVA – Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terputus akibat penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah, sehingga terjadi kematian sel-sel pada sebagian area di otak. Stroke merupakan kondisi kesehatan yang serius dan membutuhkan penanganan cepat. 

Lagi Tren Fisioterapi ke Rumah untuk Pasien Pemulihan Stroke, Seberapa Efektif?

Ketika pasokan darah yang membawa oksigen dan nutrisi ke otak terputus, maka sel-sel otak akan mulai mati. Ada beberapa ciri awal yang bisa dikenal sebagai tanda serangan stroke. Adakah kesemutan salah satunya?

Mengenai hal ini, dr Zicky Yombana, SpS beri penjalasan. Dalam acara Hidup Sehat tvOne pada Kamis, 26 Agustus 2021, Zicky menjawab bisa iya dan tidak, bagaimana maksudnya? Baca artikel ini selanjutnya.

Inilah 7 Makanan Penurun Kolesterol yang Baik untuk Dikonsumsi

Menurut dr. Zicky, kesemutan bisa jadi salah satu tanda serangan stroke. Namun, bukan berarti bisa disamaratakan setiap kesemutan adalah tanda serangan stroke.

"Bisa fakta, tapi belum tentu dan bukan mitos, tergantung kesemutan apa. Stroke itu khasnya kesemutan sebelah, bukan tangan kiri aja, tapi satu sisi dari atas sampai bawah, mulai dari muka, tangan dan kaki," kata dr. Zicky.

Tanpa Obat-obatan, Zaidul Akbar Ungkap Cara Agar Terhindar dari Stroke dan Penyakit Jantung

Menurut dr. Zicky, stroke bisa menyerang seseorang tanpa gejala. Biasanya, stroke menyerang pada bagian otak yang disebut silent area

"Ada juga silent area, terjadi sumbatan tapi tidak mengenai fungsi-fungsi tadi. Biasanya diketahui secara insidental, saat MRI atau CT scan," ujarnya.

Meski tidak merasakan sakit atau gangguan seperti orang kebanyakan, mereka yang pernah terkena serangan stroke di silent area bisa berdampak panjang. Hal ini bisa mengakibatkan serangan yang lebih hebat di kemudian hari.

"Dampak panjang, siapapun yang insidental pernah stroke meski tanpa gejala, kena stroke di kemudian hari lebih besar. Jangan-jangan yang sekarang kena di silent area, berikutnya bisa lebih fatal," katanya.

Maka, menjaga pola hidup dan asupan makanan jadi kunci terhindar dari serangan stroke. Dokter Zicky juga berpesan untuk  segera berkonsultasi kepada dokter jika mengalami gangguan pada tubuh atau kesehatan.

Ilustrasi sakit pinggang.

Hati-hati, Saraf Kejepit yang Tak Diobati Bisa Berujung Stroke dan Merambat ke Organ Vital Lain

Faktor obesitas atau berat badan dan bertambahnya usia, juga bisa meningkatkan risiko terjadinya saraf kejepit. Hal lainnya adanya cedera lama dan mengangkat beban berat.

img_title
VIVA.co.id
14 November 2024