Glutamat Dalam ASI, Tambah Imunitas Hingga Berat dan Tinggi Bayi
- lactamilmama.com
VIVA – Air Susu Ibu (ASI) merupakan nutrisi penting untuk tumbuh kembang bayi. Namun penting juga diketahui oleh ibu menyusui bahwa diet dan gaya hidup sehat akan menghasilkan ASI yang baik.
Ahli Gizi Klinis di RS Melinda Bandung, dr. Johanes Chandrawinata, MND, SpGK, mengatakan, ASI sangat penting sebagai perlindungan paling awal bagi bayi baru lahir.
"Selain itu, ASI juga sangat bermanfaat bagi tumbuh kembang bayi karena mengandung banyak nutrisi, seperti glutamat atau asam amino bebas (FAA) yang merupakan sumber nitrogen yang baik untuk bayi," ujarnya saat webinar Berbagi Peran Glutamat dalam ASI yang digelar PT. Ajinomoto Indonesia, baru-baru ini.
Dokter Johanes menambahkan bahwa glutamat, berbagai zat gizi makro, zat gizi mikro dan zat bioaktif yang terkandung dalam ASI, merupakan makanan pertama yang ideal untuk bayi.
"Adanya zat bioaktif dalam ASI menunjukkan pentingnya ASI sebagai makanan fungsional yang berperan penting dalam daya tahan dan kesehatan bayi," terang dia.
Sebuah studi oleh Berthold Koletzko yang diterbitkan dalam jurnal Annals of Nutrition and Metabolism pada 3 Desember 2018 menjelaskan, kadar glutamat bebas dalam ASI, 6 kali lebih tinggi dari susu formula lainnya.
"Pada bayi baru lahir, glutamat dan glutamin merupakan faktor pertumbuhan sel epitel usus. Glutamat dan glutamin meningkatkan fungsi penghalang usus dan memengaruhi perkembangan sel-sel imunitas. Dari segi anthropometri, glutamat dan glutamin ternyata juga membantu peningkatan tinggi dan berat bayi," kata dia.
Karena ASI sangat penting bagi bayi, Johanes turut memberikan beberapa tips bagi ibu menyusui agar bisa mengatur pola makannya, supaya produksi ASI tidak terganggu.
"Selama menyusui, kebutuhan kalori ibu meningkat 330-400 kkal per hari untuk produksi ASI. Untuk mendapatkan kalori ekstra ini, Anda bisa meningkatkan asupan makanan bernutrisi tinggi seperti 1 roti gandum utuh dengan 16 gram (1 sendok makan) selai kacang, satu buah pisang ukuran sedang, atau 225 gram yogurt. Usahakan selalu pilih makanan yang sehat untuk membantu produksi ASI," saran dia.
Johanes lebih lanjut menyarankan untuk memilih makanan berprotein tinggi, seperti daging tanpa lemak, telur, susu, kacang-kacangan, dan makanan laut rendah merkuri. Pilih juga biji-bijian dan sayuran serta buah-buahan yang berserat tinggi.
"Berbagai makanan akan mengubah rasa ASI. Hal ini baik bagi bayi untuk dapat membedakan rasa, sehingga membantu bayi lebih mudah menerima makanan padat di kemudian hari," ungkap dia.
"Kemudian, cobalah untuk minum 1 gelas air atau minuman lain setelah setiap menyusui. Perlu diingat bahwa minuman manis dan jus mengandung banyak gula, dapat mengganggu proses penurunan berat badan setelah kehamilan. Kurangi asupan kafein karena kafein dalam ASI dapat mengganggu tidur bayi," sambung Johanes.
Public Relations Manager PT Ajinomoto Indonesia, Katarina Larasati, mengatakan, sangat penting bagi ibu menyusui di Indonesia mengetahui tentang penerapan pola hidup dan pola makan yang sehat.
"Kami ingin memberikan dukungan bagi para ibu yang setiap hari berjuang untuk memberikan ASI terbaik bagi bayinya. Dari berbagai tips yang diberikan dr. Johanes, semua ibu di rumah bisa dengan mudah menerapkannya ke dalam menu makanan sehari-hari. Untuk inspirasi aneka masakan lezat bergizi, ibu bisa mengakses situs Dapur Umami," pungkas Katarina.