Efikasi Tinggi, Ini 4 Keunggulan Vaksin Moderna

Ilustrasi vaksin.
Sumber :
  • Freepik/wirestock

VIVA – Minggu 11 Juli 2021 sebanyak 3.000.060 vaksin Moderna diterima pemerintah Indonesia dari Amerika Serikat. Vaksin ini merupakan batch pertama dari total 4.500.160 yang dikirim melalui COVAX Facility.

Bertemu Prabowo, GAVI Janji akan Perkuat Kerja Vaksin dengan Indonesia

Vaksin Moderna ini diketahui akan digunakan untuk booster suntikan ketiga bagi 1,4 juta tenaga kesehatan sesuai dengan rekomendasi Advisory Group on Immunization (ITAGI). Selain digunakan untuk booster bagi tenaga kesehatan, vaksin moderna ini diketahui juga akan digunakan untuk masyarakat umum termasuk di wilayah DKI Jakarta.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga memberikan Vaksin COVID-19 Moderna kepada masyarakat umum (non-tenaga kesehatan) di sejumlah fasilitas pelayanan kesehatan milik pemerintah dan swasta di lima wilayah Ibu Kota.

Prabowo Sebut Indonesia Bakal Jadi Anggota GAVI, Kucurkan Dana Rp 475 Miliar Lebih

Vaksin COVID-19 Moderna hanya diberikan kepada warga yang memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) dengan domisili DKI Jakarta, dibuktikan dengan surat domisili yang dikeluarkan minimal oleh RT setempat dan surat tersebut diarsipkan oleh fasilitas kesehatan penyuntik.

Penerima vaksin juga harus belum pernah sekalipun mengikuti vaksinasi COVID-19, artinya vaksin tersebut bukan ditujukan sebagai dosis ketiga (booster).

PM Singapura Positif Covid-19 Setelah Kunker ke Beberapa Negara

Vaksin Moderna belakangan menjadi sorotan lantaran efikasi yang cukup tinggi. Selain itu, apa saja keunggulan dari vaksin Moderna ini?

1. Efikasi tinggi pada usia 18 hingga di bawah 65 tahun

Dilansir dari laman instagram Kemenkes, efikasi vaksin Moderna untuk COVID-19 yang parah adalah sebesar 94,1 persen pada kelompok usia 18 hingga di bawah 65 tahun dan 86,4 persen pada kelompok usia 65 tahun ke atas.

2. Masih efektif setelah enam bulan disuntik dosis kedua

Dilansir dari laman Asiaone, kemanjuran vaksin Moderna masih sekitar 93 persen setelah enam bulan suntikan vaksin dosis kedua. Efektivitas ini hampir tak berubah dari efikasi 94 persen yang dilaporkan dalam uji klinis pertama.

Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan saingannya Pfizer Inc dan BioNTech SE telah. Data Moderna lebih baik dibandingkan dengan yang dirilis oleh Pfizer dan BioNTech minggu lalu di mana mereka mengatakan kemanjuran vaksin mereka berkurang sekitar 6 persen setiap dua bulan, menurun menjadi sekitar 84 persen enam bulan setelah suntikan kedua.

3. Dapat melawan varian baru

Vaksin Moderna juga diketahui menghasilkan antibodi terhadap varian baru seperti varian Delta, Beta, Kappa, dan Gamma.

4. Dapat diberikan untuk masyarakat dengan komorbid

Kepala BPOM Penny Lukito mengatakan vaksin COVID-19 asal Amerika Serikat ini dapat digunakan kepada individu dengan penyakit penyerta atau komorbid, seperti individu dengan penyakit paru kronis, jantung, obesitas berat, diabetes, penyakit liver hati, dan HIV. Hal ini didasarkan pada hasil uji klinik fase III.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya